Kab Indragiri Hilir, MNP – Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir dinilai apatis terkait keluhan polusi udara di jalan Lintas Rengat Tembilahan.
Hal itu, akibat lalu lintas mobil angkutan batu bara di Dusun Teluk bagus Desa Bayas Jaya kecamatan Kempas kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.
Awak media mencoba untuk konfirmasi kepada kepala dinas DLHK, namun tidak bisa bertemu, cuma berpesan singkat kepada Kabid Yuliana kalau masalah ijin PT.SIP Samudra Inti Pasipik langsung saja tanyakan ke pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pak, itu sudah satu pintu, kalau kami tidak tahu (izin,- red), kalau mau ketemu sama kepala dinas DLHK tidak bisa, karena beliau masih ada tamu dari Kementrian,” ucap Kabid Yuliana belum lama ini.
Terpisah, awak media konfirmasi kepada Camat Kempas M Yusuf, S.Sos. MM. Ia mengatakan, sementara pihaknya menyebut, pada prinsifnya aktivitas pengangkutan giat batu bara tidak menganggu lalu lintas transportasi orang/barang.
“Dan dampak debu yang ditimbulkan tidak mengganggu aktivitas ke masyarakat sekitar,” ujar Camat Kempas.
Awak media juga sudah konfirmasi kepada pemerintah, terkait pencemaran debu batu bara ini sejak 4 bulan terakhir ini dan berkonfimasi ke sejumlah pihak, seperti kadus, lurah, camat, serta dinas lingkungan hidup, namun masih diabaikan.
Ada dugan kuat pemerintah Indragiri Hilir, takut sama PT.SIP Samudra Inti Pasipik, ada apa ini ???.
Radit, salah seorang warga dusun Teluk Bagus mengeluhkan debu batu bara PT.SIP Samudra Inti Pasipik, sebab sampai saat ini warga mengaku belum ada dapat kompensasi dari perusahaan tersebut.
“Namun yang didapat hanyalah debu dan penyakit, warga juga sangat geram terhadap perusahaan, tapi tidak berdaya,” ungkap Radit.
Awak media berusaha untuk konfirmasi kepada Aris dari Intel Kodim Inhu yang notebene sebagai humas, dan Wendra sebagai manajer di PT.SIP Samudra Inti Pasipik melalui via telepon dan WhatsApp, namun tidak direspon.
Saat awak media menemui salah seorang karyawan PT.SIP Samudra Inti Pasipik Wahyu Master Loding saat di konfirmasi mengatakan, terkait debu batu bara yang berdampak kepada warga akan disampaikan kepada pimpinan.
“Kalau untuk jawaban kapan, mau di keluar kompensasi, saya tidak berani menjawab, karena saya bukan pimpinannya pak, karena saat ini wendra sang manajer lagi cuti pak,” tandasnya. (Tim)