Potret Tasikmalaya – Forum Anggur Tasikmalaya (FATAS) dan Komunitas Anggur Parahiangan (APAR) dari Kabupaten Bandung jadi pemateri pelatihan budidaya anggur kepada Kelompok Tani Subur Tani Lima Desa Sukapancar Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya.
Engkus Kusnadi dari Komunitas FATAS mengungkapkan, dengan adanya pelatihan budidaya anggur ini, dirinya berharap semua pemaparan bisa diserap oleh kelompok tani yang berada di wilayah desa Sukapancar.
“Kita itu jangan hanya program saja, tapi memang harus menghasilkan apa yang kita tanam, apa yang kita rawat harus menghasilkan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” jelas Engkus, Rabu (29-06-2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk proses pembesaran sampai berbuah itu, Engkus menyarankan minimal 10 bulan, jadi di tahun pertama sudah bisa menghasilkan. Apalagi, jika satu pohon anggur kalau kelompok tani bisa push, mencapai 15 kilo persatu pohon.
“Cuma, itukan ada panen pertama, ada panen kedua dan panen ketiga, jadi untuk pertama saya sarankan itu paling maksimal 5 kilo satu pohon,” ujar Engkus.
Jadi imbuhnya, kalaupun memang ada yang muncul buah atau bunga itu dibuang saja. Selain itu, untuk ketinggian pohon anggur tersebut harus 2 meter.
“Kami bermotivasi, mari kita tanam hijaukan lingkungan kita dengan hal hal yang menghasilkan,” imbaunya.
Ditempat yang sama, Komonitas APAR dari Kabupaten Bandung, Tosan Ajie ketika ditanya mengenai petani milenial berharap mereka bisa lebih potensial.
“Kalau untuk kaum milenial, harapan saya malah lebih hebat. Sekarang kaum petani milenial di Jawa Barat lebih hebat, karena sekarang lebih berkembang,” harapnya.
Sudah banyak caffe lanjut Tosan, tanaman anggur jadi biasan bahkan sudah banyak perkebunan dari kaum muda di milenial menanam anggur.
Malah tambah Tosan, untuk sekarang programnya adalah Urban Farming yang implementasinya tidak harus memiliki halaman yang luas, tapi memiliki tanaman untuk menghijaukan bumi atau mensedekahkan oksigen.
“Program kami, menanam anggur tiap rumah, sebagai Urban Farming hijaukan bumi dengan limpahan oksigen,” pungkasnya. (Lex).