Stabilitas Ekonomi, Petani di Sukalaksana Ikuti Pelatihan Budidaya Sayuran

Rabu, 8 Juni 2022 - 16:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret Tasikmalaya – Guna stabilitas perekonomian masyarakat, Kelurahan Sukalaksana Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya mengadakan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat berupa pelatihan budidaya sayuran, Rabu (08/06/2022).

Kasi Kelurahan Sukalaksana Martina S.Sos mengatakan, kegiatannya itu menitikberatkan kelompok tani yang dibagi empat kelompok diantaranya daerah Cipeuteuy, Bengkok, Cibeureum dan Cinangsi.

“Mudah mudahan kelompok tani ini bisa memajukan perekonomian masyarakat dari berbagai jenis sayuran,” ungkap Martina di Aula Kelurahan Sukalaksana.

Dia ingin, dari 40 peserta ini kedepannya supaya ada peningkatan, apalagi disini ada pemenang sadar inflasi, diharapkan semakin termotivasi buat petani yang lain juga.

“Saya berpesan, supaya dengan pelatihan ini peserta bisa mengimplementasikan dan memajukan kelembagaan itu sendiri,” harap Martina.

Di tempat sama Ketua Gapoktan Sukalaksana Aan Rukiman menjelaskan, terkait kegiatan ini, untuk pemulihan ekonomi, karena sudah 3 tahun selama pandemi, petani di kelurahan Sukalaksana bisa tetap eksis.

Aan menyarankan kepada Poktan, Taruna Tani juga KWT bisa eksis menggunakan lahan pekarangan untuk ditanami seperti cabe, tomat, bawang.

“Jangan sampai, bahwa sadar inflasi itu mengurangi pengeluaran seperti beli cabe ke warung, beli bawang ke pasar untuk warga kelurahan sukalaksana sendiri,” ucapnya.

“Karena sudah ditunjang oleh pemerintah, walaupun pake anggaran pemerintah tapi ada kesinambungan, karena dari mulai pemberdayaan ekonomi masyarakat sampai ada tingkat dua sadar inflasi di kota Tasikmalaya, bahkan kemarin Lakasanamekar sudah masuk tingkat tiga di kota Tasikmalaya,” paparnya.

Gapoktan kelurahan Sukalaksana membawahi sembilan Poktan Taruna Tani juga KWT. Sehingga dengan pemberbdayaan ini, para petani dituntut  tidak hanya serimonial saja, tapi harus ada produk yang dikeluarkan.

“Karena kami juga dituntut tahun 2023 harus bisa mengeluarkan produk, yang mana nantinya produk itu sendiri akan menjadi ikon. Tapi kami ingin juga pemerintah bisa berikan lahan pemasaran,” tandas Aan. (04).

Loading

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kasus Bullying di Cibatu Garut, Ini Keterangan Kuasa Hukum Para Terduga Pelaku
Ketum Indoboxing Lagga Inau Minta Hukum Berat Pelaku Kasus Rudapaksa Santriwati
DPRD Sahkan Penetapan Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Bharat Periode 2025 -2030
Rakor Virtual Zoom, Penanaman Bibit Jagung Serentak 1 Juta Hektare di Pakpak Bharat
Wabup Pakpak Bharat Hadiri Rakor Percepatan Produksi Ketahanan Pangan bersama Kemenpan RI dan Polri
Buka Stand Bank Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Dukung Acara Ngabuana
Pengajian Bulanan, Tingkatkan Ketaqwaan dan Silaturahim Pengurus dan Pedagang Pasar Leuwiliang
Kapolres Bartim Cek Senpi, Verifikasi Administrasi Simsa

Berita Terkait

Selasa, 14 Januari 2025 - 00:30 WIB

Kasus Bullying di Cibatu Garut, Ini Keterangan Kuasa Hukum Para Terduga Pelaku

Selasa, 14 Januari 2025 - 00:16 WIB

Ketum Indoboxing Lagga Inau Minta Hukum Berat Pelaku Kasus Rudapaksa Santriwati

Senin, 13 Januari 2025 - 21:49 WIB

DPRD Sahkan Penetapan Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Pakpak Bharat Periode 2025 -2030

Senin, 13 Januari 2025 - 21:39 WIB

Rakor Virtual Zoom, Penanaman Bibit Jagung Serentak 1 Juta Hektare di Pakpak Bharat

Senin, 13 Januari 2025 - 19:40 WIB

Wabup Pakpak Bharat Hadiri Rakor Percepatan Produksi Ketahanan Pangan bersama Kemenpan RI dan Polri

Berita Terbaru