Tanjab Barat, MNP – Proyek pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian Muara Papalik (BPP) yang berlokasi di Desa Rantau Badak Kecamatan Muara Papalik Kabupaten Tanjab Barat Provinsi Jambi diduga dikerjakan secara asal-asalan.
Padahal, kontrak proyek yang dikerjakan CV. Zulfan Putra Tunggal yang beralamat jalan Kapten Piere Tendean Kelurahan Tungkal III Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini lumayan besar yaitu Rp.989.860.207, dan nomer kontrak 28/KONT/PEM.BPP/DTPH/VII/2022.
Dari hasil investigasi media ini dilapangan, terlihat jelas bangunan gedung BPP Muara Papalik dibangun di atas tanah urugan, tanpa ada turap penyangga tanah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Padahal, posisi gedung ini disamping tebing yang ketika disaat musim hujan berakibat longsor, tidak mempunyai kekuatan kontur tanah urugan, dikarenakan posisi gedung hanya kurang lebih 5 meter dari tebing.
Seharusnya, pihak kontraktor CV Zulfan Putra Tunggal, bisa melihat akan posisi dimana gedung ini akan bangun hanya diatas tanah urukan tanpa turap penyangga tanah.
Begitu juga dengan bangunan yang dikerjakan asalan-asalan ini, bangunan yang masih dalam tahap pengerjaan ini, pondasi dan dinding batu bata sudah banyak yang belah atau retak.

Hal itu, dikarenakan kontur tanah urugan yang labil, tanpa penyangga turap penahan tanah, maka kuat dugaan bangunan ini tidak akan bertahan lama dan bisa roboh dalam waktu dekat.
Dinas Pertanian Kabupaten Tanjung Jabung Barat dinilai gagal dalam perencanaan bangunan proyek rehabilitasi dan pemeliharaan kantor balai penyuluhan pertanian (BPP) di Kecamatan Muara Papalik.
Seharusnya, konsultan perencanaan yang ditunjuk oleh Dinas Pertanian betul betul matang dalam analisis perencanaan dan pelaksanaan proyek ini.
Sebab, jika ada salah perencanaan, bisa jadi pihak kontraktor pelaksana yang tidak mengikuti Rancangan Anggaran Biaya (RAB), hingga setiap sudut bangunan tersebut diduga bermutu rendah.
Kemudian awak media ini menanyakan kepada pekerja yang ada dilapangan untuk meminta nomer telepon pihak rekanan yang bisa dihubungi,” saya tidak tau mas, saya hanya bekerja saja disini,” ujarnya, Kamis (29/09/2022).
Sampai berita ini dilansir, pihak awak media sangat kesulitan menghubungi untuk meminta tanggapan dari pihak kontraktor, maupun dari pihak dinas pertanian yang terkait. (Tim)