Potret Tasikmalaya – Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk melindungi anak dari penyakit yang bisa dicegah oleh imunisasi.
Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat 1,7 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap selama pandemi COVID-19. Terbanyak di Jawa Barat, disusul Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat dan DKI Jakarta.
Lantaran itu, demi suksesi program jelang Bulan Imunisasi Anak Sekolah, UPTD Puskesmas Bantarsari gencar sosialisasi ke tiap SD diwilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Palupi sebagai Pengelola Sanitarian Puskesmas Bantarsari menjelaskan, pihaknya telah membagikan obat cacing ke sejumlah murid SD, bertujuan untuk menjaga anak dari cacingan.
“Mengingat angka stunting masih tinggi diwilayah kecamatan Bungursari. Selain stunting kasus DBD pun cukup tinggi,” jelas Palupi kepala MNP, Senin (25/07/2022) di aula Puskesmas Bantarsari.
Palupi menjelaksan, kasus Demam Berdarah Dengaue (DBD) di wilayah Puskesmas Bantarsari ada 64 orang dan Bantarsari tertingi yaitu 44 kasus, sisanya 2 kasus di kelurahan Sukajaya.
Sejauh ini, Palupi menyebut, Puskesmas Bantarsari telah melakukan upaya dengan melakukan penyuluhan ke tiap wilayah dan ke majelis ta’lim berupa pemeriksaan jentik nyamuk dan fooging di wilayah Leuwimalang.
“Kami berharap kerjasama pihak sekolah untuk selalu mengingatkan anak didiknya, untuk selalu memeriksa jentik nyamuk di rumahnya masing masing, sehingga dapat menekan angka penyakit DBD di wilayah Bantarsari,” pungkasnya. (Eris).