Ditulis: Heryanto, S.HI selaku Wabendum DPP KNPI dan Direktur Nasional LPPKS BKPRMI Pusat
Sejak pecahnya Kota Tasikmalaya tahun 2001 belum ada kader Nahdlatul Ulama (NU) yang maju bertarung di Pilwalkot secara legitimate.
Namun 2024 adalah momentum yang harus di ambil NU, karena secara organisasi posisinya independen dan netral, tidak terlibat politik praktis, NU hanya di tataran politik strategis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menilik pilpres 2019, NU mampu solid sampai akar rumput karena kader NU dalam hal ini KH. Maruf Amiin maju menjadi cawapres mendampingi Jokowi.
Akankah di Pilwalkot Kota Tasikmalaya nanti NU bisa solid? Karena beberapa kali Pilkada di kota Tasikmalaya faktanya NU tak pernah solid.
Bisa saja faktor tergantung kepentingan, baik kepentingan secara kolektif jam’iyah atau pun kepentingan personal para kader NU.
KH. Dudu Rohman dibilang sangat layak untuk maju dalam pilwalkot 2024-2029, selain kemampuan personal juga jejaring dari daerah sampai pusat sangatlah cukup.
Sedangkan untuk cost (biaya) politik bagi beliau tidak lah sulit, artinya beliau sudah cakap dan cukup secara pribadi, jaringan dan cost yang dimiliki.
Paling tidak kehadiran KH. Dudu ketika maju jadi calon walikota/wakil walikota menjadi perekat kesolidan seluruh kader dan jamaah NU Kota Tasikmalaya untuk menduduki posisi Z1 Z2 yang diharapkan berdampak pada kebesaran dan kemajuan NU Kota Tasikmalaya di masa depan.
Selain potensi anggaran sebesar kurang lebih 2 Triliun yang dikelola oleh pemerintahan kota Tasikmalaya, kita memiliki aset aset dan sumber daya yang cukup untuk dikelola secara maksimal, sepenuhnya bisa dikelola untuk kepentingan NU dan masyarakat kota Tasikmalaya.
KH. Dudu Rohman yang baru seumur jagung menjadi ketua PC NU Kota Tasikmalaya, ini adalah kesempatan dan momentum bagi beliau untuk maju karena peluang itu tidak datang dua kali, kenapa tidak?
Meskipun polemik konfercab NU Kota Tasikmalaya masih menyisakan dampak perpecahan karena beda pilihan di Konfercab, paling tidak hari ini sedang untuk menuju kesolidan.
Disisi lain ini adalah momentum bagi KH Dudu dan NU Kota Tasikmalaya, juga menjadi pertaruhan bagi beliau, mengingat ketika maju menjadi calon walikota & walikota harus melepaskan baju ASN – Mundur.
Begitu juga dijabatan Ketua PC NU Kota Tasikmalaya apakah harus mundur atau non aktif? Itu diatur dalam aturan main organisasi NU.
Momentum Pilkada kota Tasikmalaya bagi KH Dudu Rohman adalah kesempatan untuk tampil maju jadi Walikota & Wakil Walikota Tasikmalaya 2024-2029, yang tentunya ada konsekuensi jabatan yang diemban hari ini baik status sebagai ASN maupun sebagai ketua PC NU Kota Tasikmalaya.
Jika beliau maju maka bisa dipastikan seluruh kader dan Jamaah NU Kota Tasikmalaya akan (semoga) solid mendukung. Jika beliau punya nyali tentunya pasti maju dengan segala konsekwensinya, siap menang dan jangan berfikir kalah.
Kader dan Jamaah NU Kota Tasikmalaya Selain mendoakan untuk beliau tentunya berikhtiar secara solid dan maksimal demi memenangkan kontestasi pilkada Kota Tasikmalaya 2024-2029. Kantun prungkeun…
Tasikmalaya 31 Maret 2024
Heryanto, S.HI (kader-semoga, yang ingin mengkhidmat NU dan Kyai NU)
Wabendum DPP KNPI
Direktur Nasional LPPKS BKPRMI Pusat