Tasikmalaya, MNP – Program ketahanan pangan di Desa Buniasih Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya dialokasikan untuk ternak domba dari Dana Desa tahun 2022.
Keputusan tersebut hasil dari Musyawarah Desa (Musdes) dan Musdesus Buniasih dengan para tokoh dan masyarakat yang mewakili.
Dede Egi Ramdani Nugraha SM Kepala Desa Buniasih menjelaskan, potensi di wilayahnya luar biasa, selain pertanian juga ada dibidang perikanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi, untuk program ketahanan pangan itu ada beberapa alternatif, namun tidak ke jalan tani, karena belum efisien,” ungkap Kepala Desa, Selasa (09/08/2022).
Dia menjelaskan, ketika anggaran 20% ke jalan tani, dinilai masih kurang, sebab pembangunan tersebut sebagian sudah digarap oleh program Dana Desa dan sebagian dikerjakan oleh kelompok lewat program pertanian.
“Alasan itulah, program Ketahanan Pangan ini dialihkan ke ternak domba, karena wilayah Buniasih potensial. Alhamdulillah disetujui oleh semua pihak,” papar Kepala Desa.
Anggaran yang dialokasikan terhadap ketahanan pangan, diambil 21% dari total anggaran Rp 297 juta dengan rincian 120 ekor bibit domba, 6 ekor untuk pemijah seharga Rp 7.500.000, Rp 6 juta untuk obat obatan dan Rp 6 juta lagi untuk alat pangkas.
“Tidak ada pelatihan dalam program ketahanan pangan, karena hasil musyawarah da hasil survey, dana tidak akan cukup,” paparnya.
Bibit hewan pengadaan ternak, didatangkan dari Majalaya, Garut dan Tasikmalaya. Ketika 120 ekor hewan terkumpul, diserahkan langsung kepada masyarakat.
“Dengan tujuan menjadi suatu motivasi untuk pertumbuhan perekonomian bagi masyakarat agar bisa mandiri dan stabil secara finansial,” terang Dede.
Dia mengimbau kepada para kelompok tani yang sudah mendapatkan bantuan ternak, meski sifatnya hibah dana desa, jangan sampai di jual, tapi harus berkembang biak dulu.
“Saya berharap kedepannya, target program ketahanan pangan di Desa Buniasih bisa mengadakan seribu domba,” pungkasnya. (Wk/