Sosialisasi Stunting, Banyak Keluarga di Jamanis tidak Miliki Jamban Sehat

Senin, 31 Oktober 2022 - 21:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tasikmalaya, MNP – BKKBN kabupaten Tasikmalaya bekerja sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Jamanis menggelar kegiatan sosialisasi stunting, guna menurunkan keluarga beresiko stunting yang di gelar di aula Kantor BPP Kecamatan Jamanis. Senin (31/10/2022)

Nampak hadir Risi Riska Dewi Am.Keb, M.Kes, M.Si Kasi Jampal, Hj. Nunung Nuhayati, S.IP dari BKKBN Puskesmas Jamanis, para Kepala Desa se-Kecamatan beserta perangkatnya, Kepala BPP Jamanis bersama staf, serta TP PKK dan Kader Posyandu se-Kecamatan Jamanis.

Risi Riska Dewi Am.Keb, M.Kes, M.Si, mengatakan, ini merupakan kegiatan loka karya di Kecamatan Jamanis, dimana kegiatan ini yang kedua tentang evaluasi data hasil verifikasi validasi PK pada 2021.

“Kita mengevaluasi data keluarga yang beresiko stunting, dengan harapan untuk kedepannya disini ada ketua TPPS Desa, ketua pelaksananya TPPK Desa,” ucap Risi.

Menurutnya, penurunan stunting menjadi tanggungjawab bersama, di mulai dari pemerintah desa, kemudian lintas sektor yaiti dari Kesehatan, Pertanian, Pendidikan.

“Sehingga segala permasalahan yang berurusan dengan stunting, apalagi pada keluarga yang beresiko stunting dan itu menjadi tanggungjawab bersama para stakeholder di Kecamatan Jamanis,” ungkapnya.

Lanjut Risi menuturkan, untuk data stunting sendiri di lihat dari Verval (Verifikasi, Validasi), dan pihaknya disini tidak melihat dari persen-persen, karena data dari persentase adanya di Puskesmas, namun dilihat faktor keluarga yang beresiko satu Kecamatan.

“Di Kecamatan Jamanis ada ±1852 KK, dimana kebanyakan tidak mempunyai jamban sehat (ODF) yaitu sekitar 1478 KK, jadi disini bisa dilihat faktor beresikonya hampir 80% tidak mempunyai jamban sehat,” tuturnya.

Risi berharap, para kepala Desa dengan bantuan dari Dana Desa bisa intervensi untuk sarana pra sarana terutama untuk, adapun masalah tindakan dari BKKBN mungkin nantinya akan ada kegiatan Rembug stunting.

“Jadi disitu bisa bersinergi dengan pihak Kesehatan, Pemerintah Desa dan Kecamatan bagaimana mempercepat penurunan stunting,” jelas Risi Riska.

Ditempat sama Hj. Nunung Nurhayati, S.IP Ketua koordinator BKKBN Jamanis mengatakan, pembangunan jamban sehat yang sudah berjalan di desa Condong, yang tadinya 38 jamban, sekarang sudah tinggal 18 jamban yang belum di bangun.

“Ini masih dalam proses dan semua desa juga sama sedang menangani keluarga yang beresiko stunting dan tentunya yaitu jamban,” katanya.

Nunung menyebut, untuk desa Condong sedang dalam proses pembuatan jamban sehat, jadi baru 18 jamban, dan rencananya akan membuat 38 jamban, mungkin di desa-desa yang lain juga sudah dalam proses untuk menangani faktor keluarga yang beresiko stunting.

“Sedangkan untuk penanganan yang beresiko kehamilan itu belum, dan itu masih di tangani dulu sama Bidan dan untuk pertemuan di setiap desa disitu ada TPPK Desa dari Nakes serta BKKB desa dari kader KB,” terang Nunung.

Ia juga menambahkan, hal itu semuanya sudah berjalan, seperti kunjungan ibu hamil dan masih dalam proses pendataan sedangkan rembug stunting di desa sudah mulai berjalan bersama pemerintah Kecamatan.

Nunung mengatakan, kini sudah berjalan pembagian kampung KB, kegiatan selanjutnya yaitu pemanfaatan halaman kampung KB, terutama di satu Kepala keluarga mempunyai 5 polibeck dulu untuk kebutuhan keluarga.

“Maka dari itu, kita mengadakan sosialisasi, disini sekali memberikan penyuluhan dari pertanian untuk memanfaatkan halaman di kampung KB dan di halaman rumah-rumah pribadi,” pungkasnya. (Wk)

Loading

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Niat Mancing, Pria di Pemalang Malah Terjepit Bebatuan Sungai 
Gegara ini Belasan Emak-emak Kena Teguran Satlantas Pemalang 
LINMAS “Nyusur Lembur”, Garda Terdepan Keamanan Lingkungan
BUMDES Salak II Launching Unit Usaha Peternakan Ayam Dukung Program Prabowo Subianto
Tokoh Masyarakat Bungursari Minta Kejelasan Akses Jalan Menuju SMAN 11 Kota Tasikmalaya 
Ketua MPR dan Menag Jadi Saksi Pernikahan Anak Gubernur Dedi Mulyadi
Desakan DPRD Meningkat, Pemkab Tasikmalaya Diminta Cabut Kebijakan ‘Cut Off’ Anggaran
Bukan Sekadar Kota Santri: Tasikmalaya dan Transformasi Komunikasi Antarbudaya Berkat Digital

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:46 WIB

Niat Mancing, Pria di Pemalang Malah Terjepit Bebatuan Sungai 

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:36 WIB

Gegara ini Belasan Emak-emak Kena Teguran Satlantas Pemalang 

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:26 WIB

LINMAS “Nyusur Lembur”, Garda Terdepan Keamanan Lingkungan

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:13 WIB

BUMDES Salak II Launching Unit Usaha Peternakan Ayam Dukung Program Prabowo Subianto

Kamis, 17 Juli 2025 - 14:44 WIB

Tokoh Masyarakat Bungursari Minta Kejelasan Akses Jalan Menuju SMAN 11 Kota Tasikmalaya 

Berita Terbaru

Berita terbaru

Niat Mancing, Pria di Pemalang Malah Terjepit Bebatuan Sungai 

Kamis, 17 Jul 2025 - 15:46 WIB

Berita terbaru

Gegara ini Belasan Emak-emak Kena Teguran Satlantas Pemalang 

Kamis, 17 Jul 2025 - 15:36 WIB

Berita terbaru

LINMAS “Nyusur Lembur”, Garda Terdepan Keamanan Lingkungan

Kamis, 17 Jul 2025 - 15:26 WIB