Tasikmalaya, MNP – Salah satu tokoh pemerhati lingkungan asal Karikil Mangkubumi, meminta segera pemerintah kota dan pemerintah provinsi untuk memperhatikan kondisi tebing Cukang Enong yang ada di Kp Cisalam kelurahan Karikil kecamatan Mangkubumi kota Tasikmalaya yang terindikasi sangat rawan longsor.
Pantauan MNP, tebing Cukang Enong memiliki kedalaman hampir 20 meter, diketahui tebing ini merupakan perbatasan kelurahan Karikil dan Desa Cikadongdong kecamatan Singaparna kab Tasikmalaya.
Tebing Cukang Enong ini mendapat sorotan dari Ketua Komunitas menjaga Indonesia Distrik Garuda putih Jawa Barat (Kang Iim AR).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Luasnya areal tebing Cukang Enong yang rawan longsor sekitar 35 meter dengan kedalaman ditaksir 20 meter,” ungkang kang Iim, Jumat (30/09/2022)
Dirinya disini ingin melaporkan secara umum dalam bentuk publikasi melalui Media MNP, agar pemerintah melihat dan segera mengatasi keluhan masyarakat disini.
“Karena setiap tahun tebing itu mengalami abrasi akibat air sungai Cikunir, yang akan berdampak luas bagi keselamatan jiwa,” jelasnya.
Kang Iim menyebut, masyarakat yang berada di daerah aliran sungai mencapai ratusan jiwa. Apalagi, jalan ini satu satunya penghubung Desa Cikadongdong Singaparna, belum lagi jalan menurun melalui jembatan sangat licin.
“Karena itu, dengan tebing Cukang Enong perlu mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah kota atau propinsi, agar tidak berdampak pada kerugian daerah ketika terjadi hal yang tidak diinginkan,” pintanya.
Sementara itu, untuk mengurangi resiko longsor masyarakat setempat membuat penahan dari bahan seadanya. Hal itu dari informasi warga terdekat menyebut, baru baru ini pernah ada kejadian jatuh dari ketinggian tebing. Namun, beruntung tidak mengakibatkan korban jiwa.
“Iya, saya berniat memasang bambu untuk penutup tebing lalu terperosok,” ujar Didi, salah satu warga setempat yang diduga jatuh terperosok di Tebing Cukang Enong.
“Saya jatuh dari ketinggian 30 meter, untung waktu itu sungai airnya sedang, saya diselamatkan warga setempat karena terdampar di bebatuan,” jelasnya.
Saat ini, kata Didi, warga merasa khawatir Tebing Cukang Enong akan longsor atau ada korban jatuh lagi seperti dirinya.
Maka sebelum terjadi bencana, Didi sebagai masyarakat meminta ada tindaklanjut permohonan proposal,” baik itu melalui program bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) tebing Cukang Enong RT 01 RW 04 kelurahan Mangkubumi,” tandasnya. (Sn).