Pakpak Bharat, MNP – Dalam melaksanakan program pembangunan, Pemkab Pakpak Bharat tetap menjaga dan mengedepankan upaya pelestarian lingkungan.
Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor mengungkapkan, salah satu upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan saat ini, diantaranya Pembangunan Koridor Artifisial Satwa Arboreal di Jalur Lagan – Pagindar.
Proyek ini untuk menyambungkan konektivitas hutan yang berada di kiri dan kanan jalan Lagan – Pagindar yang merupakan habitat Orangutan, Owa ungko, Siamang dan primata lain yang merupakan Satwa Arboreal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Nantinya koridor artifisial ini akan bermanfaat bagi satwa-satwa liar guna menyebrangi Kawasan huta di kiri-kanan jalan Lagan-Pagindar,” jelas Bupati,” Minggu (03/12/2023).
Tidak tanggung-tanggung, Pemerintah Pakpak Bharat melalui Dinas PUTR dan Perhubungan menggandeng Yayasan Tangguh Khatulistiwa, KPH XIV Sidikalang melalui Unit XV Pakpak Bharat.

Selain itu, dilibatkan juga para pemanjat Tangguh dari Vercal Rescue Indonesia (VRI). Bahkan, Sumatran Ornag Utan Society (SOS) turut mendukung program ini melalui Yayasan Tangguh Khatulistiwa.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTR dan Perhubungan Kabupaten Pakpak Bharat, Juanda Tumanggor, ST menjelaskan, pembangunan koridor yang dilakukan ini adalah pembangunan pertama untuk Jalur Lagan – Sibagindar.
“Pada tahun 2024, akan kembali melakukan pembangunan koridor yang sama di beberapa titik sepanjang Jalur Lagan – Sibagindar, jelas Juanda Tumanggor, ST.
Dia menyebut, semua aturan tertuang jelas dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2023 tentang Pengarusutamaan Pelestarian Keanekaragaman hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan.
“Bahwa pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan upaya pelestarian lingkungan dan keaneka ragaman hayati,” tandas Juanda Tumanggor.
Penulis : Benny S
Editor : Redi Setiawan