Tasikmalaya, MNP – Anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Fraksi PDI Perjuangan Drs. H. Deny Romdony angkat bicara terkait permasalahan RSUD dr Soekardjo, khususnya pemecatan 56 orang pegawai.
Menurutnya, isu miring di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya sudah dianggap buka rahasia lagi, adapun permalasahan terkait dengan di PHK nya ke 56 karyawan itu merupakan salah satu permasalahan kecil.
Bahkan dirinya secara pribadi akan membongkar kebobrokan RSUD dr. Soekardjo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut disampaikan dalam penerimaan aksi audiens dari LBH Pendekar Kawah Galunggung Indonesia terkait dengan permasalahan di PHK nya 56 karyawan RSUD Dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, Kamis (13/02/2024).
“Ini kan bukan rahasia lagi apa yang disampaikan teman-teman tadi kan salah satunya saja itu, saya akan menelusuri masalah keuangan, dari dulu juga rumah sakit RSUD ini ada aja masalah, dan ini bagian kecil dari masalah di rumah sakit dr Soekardjo,” cetusnya.
Dari persoalan ini, Denny menegaskan harus beres urusan rumah sakit ini, karena ini pelayanan masyarakat tidak hanya keuntungan.
“Kalau mau hanya keuntungan, sudah jadi rumah sakit swasta saja, ini BLUD UPTD khusus dan kayaknya itu hanya nama saja,” ucapnya.
Denny menyebut, masalah PHK ke 56 karyawan terkesan molor dalam mencari titik temunya. Dia pun meminta harus adanya data dan transparansi.
“Kita perlu data tidak hanya sepihak, saya minta data data detail dari para perwakilan, jadi mana sih yang di obrolkan bener apa tidak gitu loh, dan kalo pihak eksekutif ya normatif aja mereka,” kaya Denny
“Makanya ini perlu data dari pihak yang ke 56 dan pihak eksekutif, sehingga bisa menemukan titik temu nya, tapi ini transparansi nggak jelas nggak ada,” ucapnya lagi.
Dijelaskan Denny, kewenangan komisi ini nggak bisa maksa, hanya mengundang, adapun datang atau nggak bukan urusan.
“Kecuali pansus, kalau sampai 3 kali nggak datang bakalan panggil paksa,” bebernya.
Denny juga menanggapi ketidakhadiran pihak RSUD dr Soekardjo, dan menilai pihak RSUD seolah olah mereka sudah merasa bersalah.
“Adapun untuk sekarang pihak RSUD tidak hadir, mungkin mereka sudah merasa salah, kalau nggak salah datanglah, kan gitu, kalo A ya A kalo B ya B,” pungkasnya.
Penulis : Alex
Editor : Redi Setiawan