Tragedi Banjir Bandang, Ketua Adat Kampung Naga: Ini Karena ‘Akhlak’

Minggu, 17 Juli 2022 - 22:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret Tasikmalaya – Tanpa diduga, bencana alam banjir bandang luapan sungai Ciwulan pada Sabtu kemarin (16/07) mengusik ketenangan Kampung Naga di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.

Puluhan kolam dan hektaran sawah di kampung adat porak poranda akibat bencana tersebut, bahkan jembatan penghubung antara dua kecamatan juga putus.

Ade Suherli selaku Ketua Adat Kampung Naga saat diwawancara wartawan MNP menyebut, sesuai agama yang dianut, alam itu tidak pernah merusak, tapi ini karena ‘akhlak’ yang mengakibatkan banjir bandang.

“Banjir memang sering, tapi seumur umur baru pertama kali ada kejadian banjir bandang di Kampung Naga, hati nurani kami sebenarnya tidak menerima, karena ini akibat ‘akhlak’, alam tidak mungkin merusak,” ungkap Ade, Minggu (17/07/2022).

Saat banjir bandang, ketinggian air diatas tiga meter hingga meluap ke perkampungan, makanya sawah dan balong ludes serta air bersih kebutuhan warga hanyut bercampur kotor, karena sulurannya tertutup material banjir.

“Sedikitnya 30 kolam tergerus banjir bandang dan merusak sekitar 3 hektar sawah milik warga. Akses jalan masuk ke Kampung Naga juga kini rusak, terutama pinggir saluran, semua penuh dengan sampah dan akar pohon,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Ade menyebut, fasilitas lain seperti jembatan penghubung dua desa atau kecamatan antara Salawu Cigalontang putus.

“Itu fatal, kami harap jadi prioritas penanganan oleh pemerintah,” pinta Ade.

Menurutnya, kejadian ini dampak kebijakan dari pemerintah terutama masalah pengelola kehutanan yang tidak boleh ada penggundulan hutan di daerah resapan yang dirubah jadi area perkebunan.

“Ini masalah pengelolaan, akibat terlalu bijak dalam tanda petik, perluasan masalah penggundulan hutan akibat perkebunan dan lainnya,” tegas Ade.

“Kami berharap, pengelolaan kedepan bisa lebih baik, bukan sekarang tidak baik, tapi bisa dilihat, belum pernah Kampung Naga terdampak banjir bandang sehebat ini,” sambungnya lagi.

Sampai berita ini ditayangkan, tim MNP belum mengkonfirmasi pihak BBWS Sungai Ciwulan. (Yudi).

Loading

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Tegas dan Humanis, Lapas Cipinang Dorong Wartelsuspas sebagai Solusi Komunikasi
Niat Mancing, Pria di Pemalang Malah Terjepit Bebatuan Sungai 
Gegara ini Belasan Emak-emak Kena Teguran Satlantas Pemalang 
LINMAS “Nyusur Lembur”, Garda Terdepan Keamanan Lingkungan
BUMDES Salak II Launching Unit Usaha Peternakan Ayam Dukung Program Prabowo Subianto
Tokoh Masyarakat Bungursari Minta Kejelasan Akses Jalan Menuju SMAN 11 Kota Tasikmalaya 
Ketua MPR dan Menag Jadi Saksi Pernikahan Anak Gubernur Dedi Mulyadi
Desakan DPRD Meningkat, Pemkab Tasikmalaya Diminta Cabut Kebijakan ‘Cut Off’ Anggaran

Berita Terkait

Kamis, 17 Juli 2025 - 16:07 WIB

Tegas dan Humanis, Lapas Cipinang Dorong Wartelsuspas sebagai Solusi Komunikasi

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:46 WIB

Niat Mancing, Pria di Pemalang Malah Terjepit Bebatuan Sungai 

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:36 WIB

Gegara ini Belasan Emak-emak Kena Teguran Satlantas Pemalang 

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:26 WIB

LINMAS “Nyusur Lembur”, Garda Terdepan Keamanan Lingkungan

Kamis, 17 Juli 2025 - 15:13 WIB

BUMDES Salak II Launching Unit Usaha Peternakan Ayam Dukung Program Prabowo Subianto

Berita Terbaru

Berita terbaru

Niat Mancing, Pria di Pemalang Malah Terjepit Bebatuan Sungai 

Kamis, 17 Jul 2025 - 15:46 WIB

Berita terbaru

Gegara ini Belasan Emak-emak Kena Teguran Satlantas Pemalang 

Kamis, 17 Jul 2025 - 15:36 WIB

Berita terbaru

LINMAS “Nyusur Lembur”, Garda Terdepan Keamanan Lingkungan

Kamis, 17 Jul 2025 - 15:26 WIB