Tasikmalaya, MNP – Hampir satu tahun sudah berlalu sejak bencana tanah longsor melanda wilayah Tasikmalaya pada 2024 silam.
Namun hingga kini, sejumlah warga terdampak masih menanti uluran tangan dari Pemerintah Kota Tasikmalaya yang dinilai belum memberikan respon konkret, Jumat (13/06/2025).
Salah satu warga yang terdampak, Isah (45), warga Dusun Anaka RT 02 RW 08, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu, mengungkapkan kekecewaannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyebut rumahnya mengalami kerusakan cukup parah akibat longsor, namun belum juga mendapat bantuan perbaikan dari pemerintah.
“Sudah hampir setahun sejak longsor itu terjadi, tapi belum ada tanggapan dari pemerintah. Rumah saya rusak dan saya masih tinggal di dalamnya dengan kondisi yang memprihatinkan,” keluh Isah dengan mata berkaca-kaca.
Keluhan serupa disampaikan Nana Supiatna, kerabat Isah yang kini berdomisili di Jalan Parpostel RT 02 RW 04 No. 11, Kampung Bojongkulur, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Melalui sambungan telepon, Nana menyampaikan bahwa ia telah mengajukan permohonan bantuan ke berbagai instansi sejak tahun lalu.
“Saya sudah kirim surat ke Baznas, Dinas Sosial, dan BPBD Kota Tasikmalaya. Tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata. Apakah rakyat kecil seperti saudara saya harus terus tinggal di rumah rusak tanpa kepastian?” ujarnya penuh kecewa.
Nana menambahkan bahwa meskipun bantuan darurat berupa sembako seperti beras dan minyak sempat diberikan oleh Baznas, hal tersebut belum menyentuh inti permasalahan.
“Itu bantuan sesaat. Yang kami butuhkan adalah renovasi rumah agar saudara saya bisa hidup dengan layak,” tegasnya.
Warga berharap Pemkot Tasikmalaya segera turun tangan, meninjau kondisi lapangan, dan memberikan solusi nyata. Sebab, dampak psikologis dan sosial dari bencana ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Kota Tasikmalaya belum memberikan pernyataan resmi terkait keluhan warga tersebut.
Penulis : DK
Editor : Redi Setiawan