Tasikmalaya, MNP – Ulang tahun ke 501 Kesultanan Selacau dibuka langsung oleh Sultan Rohidin. SH bertempat di Keraton Kesultanan Selacau Kp Nagara Tengah desa Cibungur kecamatan Parungponteng, kabupaten Tasikmalaya, Selasa (20/09/2022).
Acara ini dimeriahkan dengan pagelaran seni dan budaya diantaranya upacara adat Sunda, pencak silat, debus, pagelaran wayang golek dan dangdut Forsa Tasikmalaya.
Dalam sambutanya Sultan Rohidin. SH. merasa sangat bangga terhadap Milangkala Kesultanan Selacau ke 501 ini, karena bisa mempersatukan masyarakat dalam satu acara yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakannya, budaya Sunda sangatlah kaya melalui perhelatan atau pagelaran milangkala ke 501 Kesultanan Selacau bertujuan supaya generasi muda Tasikmalaya tahu akan sejarah kesultanan Selacau.
“Karena dengan mengenalnya sejarah Kesultanan Selacau, diharapkan adanya sikap kebersamaan dalam membangun budaya leluhur kerajaan Pajajaran sang Baginda Prabu Surawisesa putra Prabu Siliwangi,” ungkapnya.
Rohidin mengungkapkan, Kesultanan Selacau berdiri sebagai wujud nyata pelestarian warisan leluhur era kepemimpinan Surawisesa. Selama ini kata Rohidin, kesultanan yang dipimpinnya berbentuk yayasan.
Kesultanan Selacau juga memiliki batas terirorial dan telah berdiri dari wilayah Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Pangandaran bagian Selatan.
Rohidin mengakui NKRI harga mati dan pihaknya sebagai warga negara Indonesia. Sebab, kesultanan hanya upaya melestarikan kebudayaan, karena selama ini (bergerak) sebagai penggiat budaya.
“Dengan pagelaran Seni Budaya Sunda sekaligus Milangkala ke 501 Kesultanan Selacau diaharap masyarakat bisa mencintai budaya Sunda,” ungkap Rohidin.
Dalam kesempatan itu, Rohidin mengabarkan, Kemenhumkam dan Dirjen Kekayaan Intelektual surat mengeluarkan lisensi hak paten, atas nama Salaco International Federation.
“Sudah saya buatkan duplikat prasasti yang baru warna oranye. Bahkan, dari PBB tahun ini kami terima lisensi hak paten. Meskipun fisik (dokumen, red) masih di kantor Selacau di AS, tetapi poto pdf dan barcode sudah masuk,” terang Rohidin.
Dia menyebut, pada bulan Februari 2022, pihaknya diutus sebagai penerus Project Phoenix Lady of Rose sebagai pemilik lisensi yaitu hak paten atas tiga mata uang diantaranya Rupiah, US Dollar dan Euro.
“Lisensi itu atas nama teras cadar budaya, kultur atau pemerintahan masa lalu, sebagaimana pasal 18b yang diatur UUD 1945,” terang Rohidin.
Dia juga membeberkan permasalahan yang dialami Pemerintahan Republik Indonesia, baik itu secara lisan atau tulisan, yang diterbitkan media online dan cetak, tentang situasi Negara RI.
“Saya menilai, saat ini keadilan sosial bagi seluruh Indonesia belum terjadi dan terlaksana. Karena itu, sebagai pemerintahan asal usul, percaya atau tidak, negara Indonesia adalah junior dari kerajaan yang pernah terjadi dimasa lampau,” pungkasnya. (Sn).