Tasikmalaya, MNP – Pengurus Cabang Perhelatan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Tasikmalaya usai menggelar Konfercab ke VX di Gedung PCNU Kota Tasikmalaya, Senin (06/05/2024).
Dalam acara tersebut, Ketua Badan Pelaksana Konfercab (BPK) PC PMII Kota Tasikmalaya telah menetapkan Fahmi Sidik terpilih sebagai Ketua Mandataris PC PMII Kota Tasikmalaya masa khidmat 2024-2025.
Idan Nurjaman Ketua BPK PC PMII Kota Tasikmalaya mengatakan, dirinya mewakili jajaran kepanitian mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh kader dan anggota PMII Kota Tasikmalaya yang telah hadir dan ikut serta mensukseskan acara ini sampai selesai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak lupa, pihaknya juga mengucapkan selamat dan sukses kepada sahabat Fahmi sidik untuk menahkodai organisasi PC PMII Kota Tasikmalaya.
“Semoga bisa membawa organisasi PMII lebih baik dan lebih masif baik di ruang kaderisasi ataupun di ruang ruang gerakan advokasi,” harapnya.
Sementara itu, Fahmi Sidik menjelaskan, kaderisasi merupakan hal yang paling primer dan penting dalam suatu organisasi untuk keberlanjutan organisasi PMII kota Tasikmalaya kedepan.
Dalam momentum konfercab ini, Fahmi Sidik mengharapkan untuk kaderisasi PMII kedepan lebih berorientasi dan mengutamakan idealisme dalam organisasi serta harus berpegang teguh kedalam nilai nilai dan prinsip organisasi PMII.
“Jangan sampai ruang ruang kaderisasi di giring ke arah pragmatisme dan realistis, dimana hal tersebut sangat bertentangan dengan prinsip kaderisasi apalagi di tataran komisariat dan rayon,” tegasnya.
Menurut Fahmi Sidik, ada beberapa hal yang harus diselesaikan dalam kaderisasi, mulai dari formal, non formal dan informal yang dirasa untuk satu tahun periode kepengurusan sekarang itu kurang maksimal dan masif.
“Untuk kedepan kaderisasi formal, informal dan non formal bisa diikuti oleh setiap kader PMII, serta rayon dan komisariat juga harus mampu dan dapat melaksanakannya,” ucapnya.
Fahmi Sidik menegaskan, pencetakan kader dan distribusi kader baik serta buruknya itu tergantung kaderisasi tersebut bagus atau tidaknya.
“Maka ini harus dibenahi di setiap leading sektor komisariat, rayon bahkan cabang untuk lebih berfokus membenahi kaderisasi,” pinta Fahmi Sidik.
Selain itu, PMII di kota Tasikmalaya harus menjadi barometer gerakan mahasiswa di kota Tasikmalaya, menjadi navigasi perubahan yang kritis dan responsif.
“Ya, serta progresif dalam mengawal setiap problematika yang terjadi di Kota Tasikmalaya,” pungkas Fahmi Sidik
Penulis : Alex
Editor : Redi Setiawan