Tasikmalaya, MNP – Yayasan Komunitas Mantan Narapidana Tasik (Manasix) merupakan satu satu yayasan yang terbentuk atas rasa kepedulian terhadap orang yang sudah masuk jeruji besi, khususnya di kota Tasikmalaya. Selasa (30/08/2022)
Sejak berdiri tahun 2017 lalu, pendiri Manasix Asep Sudrajat atau yang akrab dipanggil Asep Ugar menyebut, wadah ini berangkat dari rasa prihatin kepada para mantan narapidana serta kecintaannya terhadap kota Tasikmalaya.
“Motivasi saya mendirikan Yayasan Manasix, dengan harapan para mantan narapidana bisa memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, terutama di wilayah Tasikmalaya,” ungkap Asep Ugar di Sekretariatnya jalan Letkol Komir Kartaman no 89 kelurahan Lengkongsari kecamatan Tawang kota Tasikmalaya, Selasa (30/08/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, para mantan narapidana tidak hanya perlu rangkulan, tapi bagaimana mereka bisa diberdayakan dalam suatu bentuk karya yang bisa menghasilkan.
Selain itu ucap Asep Ugar, Manasix ini didasari kecintaannya kepada kota Tasikmalaya, khususnya generasi generasi muda sebagai harapan bangsa, calon pemimpin bangsa.
“Tentunya mereka biar bebas dari Narkoba, pergaulan bebas, LGBT dan geng Motor dengan melakukan sosialisasi ke sekolah sekolah di kota Tasikmalaya,” ucapnya.
Beragam karya nyata sudah dibuktikan Manasix, yaitu mengarahkan untuk melakukan bersih bersih bahkan dinilai tempat angker di daerah Cikaracak, lalu disulap menjadi objek wisata edukasi yang kini dikelola oleh para mantan narapidana.
Setelah hampir lima tahun berdiri, yayasan ini sudah banyak mengadakan aksi sosial, bahkan yang sekarang proses digarap yaitu membngun rumah singgah hasil swadaya dari para agnia yang peduli terhadap Manasoix.
“Alhamdulillah Manasix lagi membangun rumah singgah, khususnya untuk para mantan narapidana, bahkan akan digunakan juga untuk warga Tasikmalaya maupun luar daerah yang memang memerlukan persinggahan,” ujar Asep Ugar.
Hebatnya lagi, para mantan narapidana ini, dibawah naungan Manasix, terus mengembangkan bakat saat dipelajari selama di tahanan, seperti bengkel, pengolahan kayu, pengelasan dan sebagainya.
Namun kata Asep Ugar, eksistensi Manasix bisa bertahan murni hasil swadaya dari para agnia yang perduli ke yayasan, bukan sumbangsih dari Pemkot Tasikmalaya.
“Bukan menyudutkan pemerintah, tapi lebih menyadari bahwa kami terlahir dari mantan narapidana, tapi walaupun seperti itu, saya tetap tidak akan pernah berhenti untuk selalu menciptakan karya karya atau kegiatan kegiatan yang positif,” pungkasnya. (Lex)