Tasikmalaya, MNP – Sebuah langkah simbolis sekaligus historis diambil oleh Bupati Tasikmalaya, H. Cecep Nurul Yakin, pada minggu pertama masa jabatannya.
Masjid yang berada di dalam kompleks Pendopo Lama Kabupaten Tasikmalaya akhirnya kembali dibuka dan difungsikan untuk kegiatan ibadah.
Setelah tujuh tahun tidak digunakan, bangunan yang sempat menjadi saksi bisu dinamika pemerintahan itu kini kembali mengumandangkan azan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Langkah pertama dilakukan Bupati Cecep dengan melepas langsung gembok pintu masjid yang selama ini terkunci.
Ia pun secara resmi memfasilitasi pelaksanaan salat Jumat perdana bagi masyarakat sekitar Pendopo, termasuk para pegawai, tokoh masyarakat, dan warga yang antusias menyambut pembukaan kembali masjid tersebut.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa kembali menggunakan masjid ini sebagai tempat ibadah. Sudah saatnya fungsi religius dan sosial dikembalikan ke tempat yang memang semestinya menjadi pusat spiritual bagi masyarakat,” ujar Bupati Cecep dalam sambutannya usai salat Jumat 13/06/2025
Masjid tersebut sebelumnya berhenti difungsikan sejak lebih dari tujuh tahun lalu, tepatnya pada masa pemerintahan sebelumnya.
Selama masa jabatan Bupati Ade Sugianto, Pendopo Lama lebih difokuskan sebagai tempat tinggal resmi bupati, dan masjid di dalamnya nyaris tidak tersentuh aktivitas keagamaan.
Situasi kian tertutup setelah munculnya dinamika politik pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada Februari 2025 yang menetapkan pasangan Cecep-Asep sebagai pemenang Pilkada, menggugurkan gugatan dari dua pasangan calon lainnya.
Setelah keputusan MK, kawasan Pendopo Lama sempat dijaga ketat oleh aparat keamanan untuk mengantisipasi potensi gejolak. Keadaan itu menjadikan masjid di dalam kompleks semakin tak terakses oleh publik.
Namun kini, di bawah kepemimpinan Cecep Nurul Yakin, arah kebijakan pemerintahan mulai menunjukkan keterbukaan. Salah satu simbol pentingnya adalah pengaktifan kembali rumah ibadah tersebut.
Tidak hanya membuka masjid, Bupati Cecep juga menyampaikan rencana untuk merenovasi dan mempercantik kawasan Pendopo Lama agar menjadi tempat yang ramah masyarakat, bukan eksklusif bagi pejabat semata.
“Pendopo adalah milik rakyat. Maka ruang-ruang yang ada di dalamnya pun harus bisa dinikmati rakyat, termasuk tempat ibadah. Kami ingin menghadirkan pemerintahan yang dekat dengan masyarakat, baik secara fisik maupun hati,” tegasnya.
Kehadiran kembali masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan ini disambut hangat oleh warga. Sejumlah tokoh agama pun memberikan apresiasi terhadap langkah cepat Bupati Cecep.
Dengan dibukanya kembali masjid di Pendopo Lama, masyarakat berharap langkah ini bukan sekadar simbolik, tetapi awal dari kembalinya semangat pemerintahan yang inklusif, agamis, dan berpihak pada nilai-nilai kebersamaan.
Penulis : SN
Editor : Redi Setiawan