Barito Timur, MNP – Ketua Komisi II DPRD Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, Wahyudinnoor SP, MP mengharapkan dengan waktu yang tersisa kepala daerah maksimalkan penyerapan anggaran dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta realisasikan visi misi.
“Kita melihat pemerintah daerah tidak serius, terbukti dengan anggaran yang besar tapi pencapaiannya rendah, sebenarnya SOPD ini tergantung juga dengan kepala daerah. Apa yang disampaikan kepada daerah yang berkaitan dengan masalah rapat kerja dengan SOPD, sudah sering,” jelas Wahyudinnoor, Selasa (30/05/2023).
Meski demikian, dirinya mengapresiasi atas raihan Barito Timur yang mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP yang ke-7 kalinya dari BPK, artinya dalam hal pelaporan keuangan kita cukup bagus,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Cuma yang menjadi persoalan kita adalah pengelolaan keuangan kita dalam hal implementasi pelaksanaan tata kelola, dalam hal untuk pengelolaan keuangan kita, menurut saya masih bermasalah, salah satunya adalah proses Kas Pembebanan Ganti Uang (GU) di Barito Timur cukup lambat,” kata dia.
Dijelaskan Wahyudinnoor, GU adalah prosedur yang digunakan dalam rangka mengisi kembali uang persediaan di bendahara pengeluaran dan sekaligus dalam rangka mengesahkan penggunaan uang persediaan.
“Sehingga berdampak terhadap kinerja Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD), maka tidak heran pada waktu laporan LKPJ Tahun 2022, pencapaian kinerja kita baru mencapai 46 persen lebih,” ungkap Ketua Pansus LKPJ tahun 2022 ini.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pemerintah daerah masih rendah, faktanya adalah, selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran (SiLPA) Barito Timur masih di atas 72 Miliar.
“Bertahun-tahun ini kita sudah menyampaikan agar pemerintah daerah melakukan terobosan-terobosan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita. Salah satunya pemerintah kurang serius untuk mengelola Pelabuhan, kemarin di tahun 2019 kita meminta pemerintah menganggarkan untuk perbaikan fasilitas di pelabuhan,” beber Wahyudinnoor.
Selain itu masalah parkir, sudah disampaikan berkali-kali, tolong dievaluasi masalah nilainya, peraturan-peraturannya, regulasinya, nah ini juga tidak dilaksanakan.
“Kami DPRD dalam hal untuk meningkatkan PAD sudah berkali-kali mengadakan rapat, sudah terlalu sering kita melakukan rapat kerja, jadi apa yang kami sampaikan saat ini sudah kita rapatkan sebelum-sebelumnya,”, terangnya.
Menurutnya, potensi di Barito Timur ini sangat luar biasa untuk sumber PAD nya, daerah kita merupakan lintas provinsi dan kabupaten, dekat dengan Ibu Kota Negara (IKN). Pasar kita potensial untuk dikembangkan, rumah sakit, pelabuhan kita ada, untuk sumber daya alam kita juga cukup, ada tambang batubara, pasir kuarsa itu luar biasa sebenarnya.
“Saya lihat kepala daerah belum maksimal dalam hal ini untuk meningkatkan PAD, jadi kita berharap dengan sisa waktu ini kepala daerah bisa mencapai target visi misi nya. Kami berharap apa yang sudah menjadi program pemerintah, segeralah percepat untuk pelaksanaannya,” pungkasnya. (Adi Suseno).