Utang RI Bengkak Jadi Rp7.040 T per April 2022

Rabu, 25 Mei 2022 - 13:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang negara naik 7,85 persen dari Rp6.527 triliun menjadi Rp7.040 triliun secara tahunan (year on year/yoy) per April 2022.

Namun, utang negara pada April 2022 turun jika dibandingkan dengan posisi Maret 2022 (year to date/ytd) yang sebesar Rp7.052 triliun.

“Secara nominal, terjadi penurunan total outstanding dan rasio utang terhadap PDB dibandingkan dengan realisasi Maret 2022,” tulis Kemenkeu mengutip data APBN KITA, Rabu (25/5/2022).

Kemenkeu memaparkan utang pemerintah didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 88,47 persen dari total utang akhir bulan lalu.

Jika dirinci, utang dari penerbitan SBN sebesar Rp 6.228 triliun. Hal itu terdiri dari SBN berdenominasi rupiah sebesar Rp4.993 triliun dan berbentuk dolar AS sebesar Rp1.235 triliun.

Kemudian, utang yang berasal dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp14,1 triliun dan luar negeri Rp797 triliun.

Untuk pinjaman dari luar negeri terdiri dari utang bilateral sebesar Rp270 triliun, multilateral Rp484 triliun, dan commercial bank Rp42 triliun.

Secara keseluruhan, pemerintah mencatat surplus APBN sebesar Rp103,1 triliun pada April 2022. Realisasi itu berbanding terbalik dengan April 2021 yang defisit hingga Rp138,2 triliun.

Surplus terjadi lantaran realisasi penerimaan lebih tinggi dari belanja pemerintah. Tercatat, kantong negara terisi Rp853,9 triliun hingga akhir April 2022.

Jumlah itu naik 45,9 persen dibandingkan dengan posisi April 2021 lalu yang hanya Rp584,9 triliun. Penerimaan berasal dari pajak sebesar Rp567,7 triliun, bea dan cukai Rp108,4 triliun, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp177,4 triliun.

Sementara, belanja negara hanya sebesar Rp750,5 triliun pada akhir April 2022. Realisasi itu naik 3,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp723 triliun.

Pemerintah baru saja merevisi target defisit yang semula dipatok Rp868 triliun menjadi Rp840,2 triliun. Dengan kata lain, defisit akan turun sekitar Rp27,8 triliun.

Sementara, pendapatan negara diperkirakan naik Rp420,1 triliun dari Rp1.846,1 triliun menjadi Rp2.266,2 triliun sampai akhir 2022.

Lalu, pemerintah menargetkan belanja negara naik Rp392,3 triliun dari Rp2.714,2 triliun menjadi Rp3.106,4 triliun. (Net).

Loading

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pemdes Pulau Gajah Salurkan BLT-DD kepada 29 Keluarga Penerima Manfaat 
Bupati Enrekang Siapkan Konsep Mendukung Program Nasional Tiga Juta Rumah 
Komisi I Sebut Perusahaan Maxim Tidak Menghargai Lembaga DPRD Kota Tasikmalaya
BEM PTNU Tegas Dukung Presiden Prabowo tentang Program Danantara dengan Catatan
Polemik Pungutan Uang Perpisahan dan Study Tour Sekolah? Begini Tanggapan Ketua DPC AKPERSI Lampung Utara 
DPD KNPI Barito Timur Gelar Rapat Pimpinan Paripurna Daerah dan Musda
Perusahaan Maxim Dinilai Hina DPRD, Tolak Audiensi: Surat Undangan Dikembangkan 
Anggota DPR RI Lola Nelria Oktavia, S.E. Sosialisasikan Empat Pilar dan Penyerapan Aspirasi Masyarakat

Berita Terkait

Rabu, 30 April 2025 - 12:49 WIB

Pemdes Pulau Gajah Salurkan BLT-DD kepada 29 Keluarga Penerima Manfaat 

Rabu, 30 April 2025 - 12:28 WIB

Bupati Enrekang Siapkan Konsep Mendukung Program Nasional Tiga Juta Rumah 

Rabu, 30 April 2025 - 10:42 WIB

Komisi I Sebut Perusahaan Maxim Tidak Menghargai Lembaga DPRD Kota Tasikmalaya

Rabu, 30 April 2025 - 08:39 WIB

BEM PTNU Tegas Dukung Presiden Prabowo tentang Program Danantara dengan Catatan

Rabu, 30 April 2025 - 08:29 WIB

Polemik Pungutan Uang Perpisahan dan Study Tour Sekolah? Begini Tanggapan Ketua DPC AKPERSI Lampung Utara 

Berita Terbaru