Tasikmalaya, MNP – Semarak peringatan Hari Batik Nasional 2025 di Kota Tasikmalaya ditandai dengan digelarnya “Fashion Show Unity in Batik Tasikmalaya” sebuah ajang yang menampilkan karya-karya terbaik para pengrajin batik lokal.
Acara berlangsung meriah di Gedung Rumah Belajar Batik Indag Jabar, beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan KM 5, Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya Jumat (23/10/2025).
Gelaran ini menjadi wadah apresiasi sekaligus bentuk penguatan komitmen dalam melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya diikuti oleh pelajar dan mojang jejaka Kota Tasikmalaya, kegiatan ini juga menarik perhatian para pengusaha dari luar daerah seperti Cilacap, Mojokerto, Yogyakarta, dan Pekalongan, yang hadir untuk menyaksikan keindahan Batik Ciri Khas Tasikmalaya.
Koordinator Satpel Kerajinan Kota Tasikmalaya, Roni Supriadi, S.IP, mengungkapkan rasa syukurnya atas suksesnya acara tersebut.
Roni bersyukur acara ini berjalan sukses dan lancar. Anak-anak sangat antusias mengikuti perlombaan. Ada 13 peserta yang tampil dalam ajang Fashion Show Batik.
“Kami juga membuka kesempatan bagi muda-mudi, terutama pelajar, yang ingin belajar desain batik secara gratis tanpa dipungut biaya,” ujarnya.
Sementara itu, Sobirin Jamil, Ketua Rumah Belajar Batik, menjelaskan bahwa Batik Tasikmalaya memiliki ciri khas tersendiri yang sarat makna.
“Motif khas batik kita adalah Sukapura dengan gambar merak yang melambangkan keanggunan dan keindahan. Motif ini memiliki keterkaitan erat dengan sejarah Kota Tasikmalaya,” paparnya.
Dari Provinsi Jawa Barat, Neng Elia Hernawati, Satpel Kerajinan Perindag Jabar, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat generasi muda untuk terus melestarikan batik.
“Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan semangat generasi muda dalam melestarikan budaya batik sekaligus memperkuat kolaborasi antara pemerintah provinsi, daerah, sekolah, komunitas, serta pengrajin lokal. Harapannya, Batik Tasikmalaya bisa menjadi salah satu karya batik terbaik di dunia,” ungkapnya.
Dalam perlombaan Fashion Show Batik dan Lomba Desain Batik, karya para peserta dinilai oleh tiga juri, yakni Sobirin Jamil Ketua Rumah Belajar Batik, Iyan Perwakilan Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindag Kota Tasikmalaya
Kemudian Neng Elia Hernawati dari Perindag Provinsi Jawa Barat Adapun hasil perlombaan menetapkan Adinda sebagai Juara 1, disusul Hadea sebagai Juara 2, dan Muhammad Fitra sebagai Juara 3.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta, juri, dan panitia, menandai berakhirnya kegiatan penuh makna yang merekatkan semangat kebersamaan dalam bingkai budaya.
![]()
Penulis : DK
Editor : Redi Setiawan






