Potret Tasikmalaya – Pasca direvitalisasi wajah Pasar Resik II atau familiar disebut Pasar Tradisional Pancasila kini jauh lebih nyaman dan bersih.
Polesan tampilan tersebut, merupakan wajah transformari pasar tradisional yang dulu kumuh, kini tertata dengan rapi.
Aneu (30) warga Cimerak, Kota Tasikmalaya, mengaku lebih nyaman berbelanja di Pasar Pancasila setelah direvitalisasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ya, nyaman sekarang, ga becek, bersih, aman, dan lebih luas,” katanya kepada wartawan, Selasa (28/6/2022).
Pengunjung lainnya Dadan, mengakui kondisi pasar saat ini jauh lebih baik dibanding pasar sebelum direnovasi. Selain bagian dalam pasar yang nyaman dan bersih, akses masuk ke pasar lebih mudah.
“Kalau dulu susah, angkot, andong semuanya ada disini. Pembeli juga sulit untuk masuk ke pasar. Sekarang setelah dipisahkan dengan pedagang kaki lima, jauh lebih nyaman,” ungkap Dadan.
Kedepan, Dadan berharap pembangunan pasar seperti ini, bisa dilakukan di pasar lainnya. “Mungkin oleh pak Gubernur bisa ditambah lagi pasar – pasar seperti ini. Ya, pasar juara untuk rakyat,” harapnya.
Senada, Siti salah satu pemilik kios ikan tongkol di Blok D, Pasar Pancasila mengatakan, situasi pasar lebih baik. Pembeli menjadi nyaman saat berbelanja.
“Suasananya enak tidak pengap, tapi kalau bisa pemerintah juga membatasi jumlah pedagang baru, dan PKL. Soalnya berpengaruh terhadap omzet,” imbuh wanita yang mulai berjualan sejak tahun 2010 ini.
Pedagang lainnya Entin Kartini juga mengaku, lapaknya kini jauh lebih bersih, dan resik serta tidak pernah banjir.
“Bangunannya megah. Tapi sayang, PKL diluar buat kami khawatir, karena akses pembeli jadi terhalang. Akhirnya pedagang yang di dalam tidak kebagian konsumen,” tuturnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas KUKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, Tedy Setiadi, menjelaskan, setelah direvitalisasi jumlah kios dan los meningkat menjadi 334, dari semula hanya 304 kios dan los.
“Selain semakin banyak, kondisi pasar lebih tertata. Tidak becek, dan bau. Fasilitas juga lengkap, ada ruang ATM, ruang laktasi, dan toilet yang representatif,” katanya.
Namun demikian, saat ini tinggal bagaimana, meningkatkan omzet pedagang, terutama pedagang di lantai dua.
“Pedagang lantai dua belum ramai pengunjung. Harus ada sarana pendukung. Mungkin eskalator, untuk mempermudah konsumen naik ke atas. Meski demikian secara umum baik pedagang atau pembeli, merasa jauh lebih betah dengan kondisi Pasar Pancasila saat ini,” pungkasnya. (Anita Dewi).