Tasikmalaya, MNP — Rumah milik Ii Sutinah, warga Kampung Nangela RT 01 RW 06, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, mengalami kerusakan parah setelah beberapa bagian bangunannya runtuh pada Minggu (26/10/2025).
Meski kondisinya mengkhawatirkan, hingga kini Ii Sutinah masih tetap bertahan di rumah tersebut bersama keluarganya.
Menurut keterangan Yanti, kakak dari Ii Sutinah, rumah itu sebenarnya sudah lama mengalami kerusakan dan telah beberapa kali dilaporkan kepada pihak kelurahan dan RT/RW setempat agar bisa mendapat bantuan program rumah tidak layak huni (RTLH). Namun, meski sudah didata, bantuan yang diharapkan tak kunjung datang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dari dulu kami sudah melapor. Katanya mau ada perbaikan rumah warga tidak layak, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Sekarang sebagian dinding dan tiang rumah sudah roboh, tinggal separuh yang bisa dipakai,” ujar Yanti dengan nada kecewa.
Rumah berukuran sekitar 6×8 meter itu kini tampak miring dan sebagian dinding bilik bambunya sudah jebol. Beberapa tiang kayu penopang juga patah akibat dimakan usia dan rembesan air hujan.
Meski demikian, Ii Sutinah memilih bertahan di ruangan yang masih berdiri, karena belum memiliki tempat lain untuk ditinggali.
Warga sekitar pun turut prihatin dengan kondisi tersebut. Mereka bergotong royong memperbaiki bagian yang runtuh seadanya dengan bambu dan papan bekas agar tidak membahayakan penghuni rumah.
“Kami bantu semampunya. Tapi seharusnya pemerintah cepat tanggap, karena kondisi rumah ini sudah lama tidak layak,” kata Dedi, salah seorang warga setempat.
Peristiwa ini menyoroti lemahnya pelaksanaan program perbaikan rumah tidak layak huni di Kota Tasikmalaya.
Padahal, pemerintah pusat dan provinsi sudah menyalurkan berbagai program bantuan seperti RTLH dan Inpres pengentasan kemiskinan untuk memastikan masyarakat kurang mampu memiliki hunian yang aman dan layak.
Namun di lapangan, proses verifikasi dan penyaluran bantuan sering kali berjalan lamban. “Program presiden dan gubernur bagus, tapi kalau di daerahnya tidak cepat menindaklanjuti laporan warga, ya percuma saja. Akhirnya rakyat kecil yang menanggung akibat,” ujar Yanti.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kelurahan Cigantang maupun Pemerintah Kota Tasikmalaya mengenai langkah yang akan diambil terhadap rumah Ii Sutinah.
Warga berharap pemerintah segera turun tangan melakukan pengecekan langsung dan memberikan bantuan perbaikan sebelum rumah tersebut benar-benar roboh seluruhnya.
Kisah Ii Sutinah menjadi gambaran nyata bagaimana ketidaktepatan dan keterlambatan respons pemerintah dapat berdampak langsung pada keselamatan rakyat kecil.
Di tengah gencarnya program perbaikan rumah rakyat, masih ada warga yang terpaksa hidup di rumah nyaris roboh — menunggu harapan yang tak kunjung datang.
![]()
Penulis : SN
Editor : Redi Setiawan






