Tasikmalaya, MNP – Keberhasilan atlet muda berbakat asal Kota Tasikmalaya Airlangga Rai Perkasa Kusumah (Elang) di Event Eiger Independence Climbing Competition (EISCC) mendapat apresiasi dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tasikmalaya.
Setelah bersaing dengan 37 pemanjat dari berbagai Kota di Jawa Barat Elang berhasil menempati posisi ketiga setelah Saint Thufail Al-Intizhar Hanindra dari ECC Bandung di posisi.
Sedangkan posisi pertama ditempati oleh Ardana Cikal Damarwulan dari ECC Bandung yang dinilai oleh juri katagori Rulli Syamsuri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua KONI Kota Tasikmalaya H.Arip Surahman memberikan apresiasi terhadap prestasi yang telah diraih Elang, ia meminta kepada pengurus Cabang Olahraga Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Tasikmalaya untuk terus membina,
Apalagi kata Arif, sosok Elang merupakan atlet muda yang berbakat, sehingga proses pembinaan harus penyaluran bakat harus terus dipantau.
“Luar biasa, saya sangat apresiasi terhadap kesuksesan yang telah diraih Elang, Atlet muda asal Kota Tasikmalaya bisa naik di podium dengan menyisihkan 37 atlet saingan berat yang telah memiliki jam terbang cukup lama, dan ini akan menjadi cacatan KONI untuk pembinaannya kedepan,” ungkapnya.
Sementara itu, Dewan Penasehat FPTI Kota Tasikmalaya R Diana Hidayat mengungkapkan, keberhasilan Elang merupakan keberhasilan jajaran FPTI Kota Tasikmalaya yang perlu dipertahankan.
Keberhasilan Elang menurutnya merupakan modal yang sangat berarti sebagai asset potensial pemanjat Kota Tasikmalaya.
“Walaupun saat ini tidak tercatat menjadi atlet yang masuk kontingen di Porprov 2022 karena usia yang masih muda, setidaknya ini akan menjadi asset Kota Tasikmalaya untuk Porprov selanjutnya,” jelas R Diana.
Dirinya menyebut, pencetakan atlet panjat tidak mudah dilakukan menurutnya setiap calon atlet harus memiliki karakteristik, kemampuan dan psikologis yang matang yang perlu dilatih dan diarahkan sejak dini.
R Diana menambahkan, anak usia dini merupakan bibit prestasi di dalam olahraga di masa depan.
Pasalnya, mengembangkan minat dan potensi olahraga untuk anak-anak sendiri tidak mudah karena psikologis mereka yang belum dapat diikat oleh latihan terprogram seperti orang dewasa.
“Olahraga memanjat atau Climbing bisa menjadi salah satu pilihan untuk mengembangkan potensi anak yang dapat membantu mengasah koordinasi tangan dan kaki, memperkuat otot, melatih fleksibilitas dan mobilitas tubuh,” ungkapnya.
Menyoal tentang keberhasilan Elang di EISCC, saya berharap perlu adanya pembinaan lanjutan dari FPTI, KONI dan yang paling utama adalah dorongan dari orang tua yang akan menjadi motivator anak dalam berprestasi. (Momo)