Tasikmalaya, MNP – Sampai saat ini sampah dan sanitasi lingkungan di Kota Tasikmalaya jadi salah satu Pekerjaan Rumah (PR) permasalahan yang tak pernah selesai, bahkan semakin mengembang dan berdampak terhadap kesehatan masyarakat.
Seperti yang dikatakan Pendamping PKH Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya Hendi Ruswandi, S.Sos yang juga menjadi inisiator Bank Sampah Tugu Harapan.
Dirinya menilai, terkait sampah di Kota Tasikmalaya menjadi permasalahan yang komplek dan memerlukan penanganan semua pihak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, peran masyarakat dalam penanganan sampah menjadi faktor yang sangat penting, penyadaran masyarakat dalam budaya membuang sampah menjadi satu kunci keberhasilan penanganan sampah.
“Terutama masalah sampah plastik yang sulit diurai, sehingga menjadi permasalahan bagi kesehatan manusia,” jelas Hendi saat ditemui awak media pada acara peringatan World Cleaning Day (WCD) di Bank Sampah Tugu Harapan, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, Rabu (21/09/2022).
WCD yang diperingati setiap tanggal 17 September, tidaklah cukup dengan acara seremonial saja, tetapi dibutuhkan satu kekuatan tekad yang dibangun secara bersama, buktinya apabila masyarakat sudah sadar akan pentingnya kualitas lingkungan hidup.
“Sekitar 614 warga kota Tasikmalaya penerima manfaat PKH yang telah diedukasi bisa merubah kebiasaan membuang sampah dengan bangun bank sampah yang bermanfaat bagi lingkungan dan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya,” kata Hendi.
Pegiat lingkungan dari Komunitas Republik Aer Tasikmalaya Harniwan Obech menyebut, pihak perusahaan yang memproduksi limbah sampah plastik harus memiliki tanggungjawab.
Pasalnya, kemasan plastik yang diproduksinya menjadi akar permasalahan dari menumpuknya sampah plastik di Kota Tasikmalaya.
“Pihak perusahaan yang menggunakan kemasan plastik pada produksinya harus ikut bertanggungjawab dalam penanganan sampah plastik yang tak kunjung selesai,” tegas Harniwan.
“Selain itu, pihak pemerintah pun harus segera membuat regulasi terhadap penggunaan kemasan plastik dan menerapkan sanksi tegas kepada para pelanggar relagulasi tersebut,” imbunya.
Hal senada diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H. Muslim, ia menyebut acara seremonial dalam penanganan sampah bukan tidak ada manfaatnya, tetapi terlihat seremonial tanpa ada tindak lanjut.
“Acara seremonial memang ada ada manfaatnya pada masyarakat, tetapi alangkah baiknya dapat ditindaklanjuti dan action yang lebih nyata, sehingga akan ada perubahan yang nyata pula,” tandasnya. (Lex).