Tasikmalaya, MNP – Pasar reboan merupakan pasar yang di gelar di saat kegiatan pengajian mingguan di mesjid Agung Kota Tasikmalaya.
Maman Hunter Ketua Pepmatas (Perkumpulan Pedagang Masyarakat Tasikmalaya) mengatakan, UMKM sebagai benteng ekonomi di suatu daerah.
Dijelaskan, Pasar Reboan itu kurang lebih ada 300 pedagang atau UMKM dengan sistem dua sip.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Para pedagang ini kita bagi dua, jadi sistemnya kita gilir perminggu 150 pedagang,” tutur Maman Hunter, Rabu (24/07/2024).
Menurutnya, jika Pemerintah jeli dan tanggap, eksistensi Pasar Reboan bisa menjadi pilot projek sebagai pengembangan UMKM daerah.
“Adanya Pasar Reboan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para warga dari luar wilayah Kota Tasikmalaya, karena para jemaah pengajian di Masjid Agung ini ada juga dari luar kota bahkan sampai dari luar provinsi pun ada,” jelasnya.
Pepmatas berharap, pemerintah dan instansi terkait untuk para pelaku UMKM di Pasar Reboan bisa kembali dilokalisasikan di batu andesit seperti semula.
Karena lanjut Mamam Hunter, bisa menampung seluruh para UMKM yang selalu dagang di Pasar Reboan, tidak hanya itu kenyamanan dan keamanan juga lebih baik dan terjamin dari lalu lintas.
“Bahkan dari perputaran uang sendiri bisa mencapai Rp 800 juta perhari, lain halnya sekarang sangat jauh anjlok mengalami penurunan yang signifikan,” paparnya.
Maman juga akan menjamin bahwa Pepmatas akan ikut membantu memelihara batu andesit jika para pedagang tersebut kembali bisa berjualan di batu andesit.
“Pepmatas sendiri siap untuk memelihara kondisi dari wilayah Batu andesit jika bisa kembali dilokasikan di tempat tersebut, karena waktu dulu Pepmatas sendiri bisa menjaga hal tersebut,” pungkas Maman.
Penulis : Alex
Editor : Redi Setiawan