Barito Timur, MNP – Aktivitas tambang batubara milik PT. Sentosa Laju Sejahtera (SLS) yang bergerak pada bidang usaha pertambangan batubara kerap dikeluhkan warga.
Bahkan pihak Gabungan penegak hukum (Gakkum) provinsi Kalimantan Tengah turun langsung ke lokasi tambang menyikapi laporan warga.
Media sudah berusaha mencoba konfirmasi kepada pihak Gakkum provinsi via Handphone terkait hasil Pulbaket di lokasi tambang beberapa waktu lalu, namun belum ada tanggapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun saat awak media konfirmasi ke Wakil Menteri KLHK. Drs. Alue Dohong, via WhatsApp. Dirinya mengarahkan ke pihak Gakkum provinsi.
“Silahlan Dgn Balai Gakkum Kalimantan Pak,” tulis Wamen singkat, Selasa (02/07/2024).
Dikutip dari Tabengan.co.id bahwa Manajemen PT Sentosa Laju Sejahtera (SLS) yang bergerak pada pertambangan batubara menyatakan bahwa pihaknya terbiasa menambang di pinggir jalan.
Hal tersebut disampaikan salah satu manajemen PT SLS, Rifki selaku HRD kepada awak media saat dikonfirmasi melalui via WhatsApp terkait keluhan warga desa Dorong karena aktivitas perusahaan yang berdekatan dengan jalan umum.
“D muara Teweh tambang pas d samping bandara,, d Samarinda pas d samping jalan provinsi,, semua sudah prosedur,, semua sudah sesuai,,, semua menghidupi banyak kepala keluarga…GK usah d besar2kan….,” tulis Rifki via aplikasi WhatsApp.
Tidak hanya itu, manajemen PT SLS terkesan memfitnah dan melecehkan profesi wartawan yang dianggap hanya mementingkan uang dalam membuat pemberitaan.
“Yg salah itu yg buat berita untuk kepentingan sendiri cari uang. Itu yg salah,” tulis Rifki via WhatsApp
Rifki juga berdalih bahwa terkait permasalahan aktivitas tambang PT SLS sudah sesuai aturan sehingga tambang tersebut tidak di tutup.
“Klo kami salah yaa udh d tutup tambang itu dari dlu. Aturannya ikut Indonesia bukan??,” jelas Rifki.
Diketahui, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Barito Timur (Bartim) pastikan tim turun langsung bersama Gabungan penegak hukum (Gakkum) provinsi Kalimantan Tengah.
Hal tersebut menindaklanjuti laporan warga terkait aktivitas perusahaan tambang batubara PT SLS yang beroperasi di desa Dorong, kecamatan Dusun Timur.
Kepala DLH Bartim, Mishael, saat di konfirmasi awak media terkait aktivitas tambang batubara di wilayah desa Dorong menjelaskan bahwa pihaknya bekerjasama dengan Gakkum provinsi akan melakukan Pengumpulan Bahan dan Keterangan (Pulbaket) atau serangkaian kegiatan melakukan penelaahan awal/klarifikasi terkait dengan pengaduan yang disampaikan oleh pelapor melalui WBS yang akan dijadikan dasar untuk dilakukan atau tidak dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.
“Esok Gakkum provinsi bekerjasama dengan DLH kabupaten akan turun langsung ke lokasi Pulbaket (pengumpulan data lengkap) pokonya esok mereka kelapangan,” ungkap Mishael.
Mishael juga mengungkapkan dirinya masih sibuk dan menjelaskan bahwa kegiatan Gakkum direncanakan Selasa pagi (25/06/2024) dengan melibatkan pihak terkait untuk pengumpulan data.
Sebelumnya salah satu warga keluhkan akses jalan yang menghubungkan kota Tamiang Layang kecamatan Dusun Timur menuju Hayaping kecamatan Awang yang terancam putus.
Itu diduga akibat aktivitas perusahaan tambang batubara milik SLS yang berdekatan dengan jarak jalan poros kurang lebih 18 meter.
Hal tersebut disampaikan salah satu warga desa Dorong, kecamatan Dusun Timur, Anigoru kepada awak media ini. Dirinya minta keseriusan pemerintah daerah untuk dapat perhatikan akses utama jalan Tamiang Layang-Hayaping yang berdekatan dengan aktivitas tambang.
Menurutnya aktivitas tambang batubara yang diduga milik PT. SLS tersebut dapat berdampak buruk terhadap jalan poros milik kabupaten yang merupakan akses utama bagi pengguna jalan terkhusus warga desa sekitar yang juga akses jalan antar kecamatan Dusun Timur menuju kecamatan Awang.
“Aktivitas tambang batubara yang beroperasi di wilayah desa Dorong ini sangat menghawatirkan, karena jarak antara bibir tambang dengan jalan poros ini sangat dekat,” ucap Anigoru.
Penulis : Adi Suseno
Editor : Redi Setiawan