Tasikmalaya, MNP – Baru-baru ini, Desa Indrajaya Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya menjadi sorotan karena adanya fenomena aneh dan horor yang dialami oleh beberapa warganya.
Yudi Sutiana, Kepala Desa Indrajaya bersama dengan sopirnya, Iwan, dan rekannya Aep, mengaku mengalami kejadian yang sulit dijelaskan secara logis.
Mereka melihat salah seorang pengendara motor tiba-tiba menghilang di jembatan Cicurug saat pulang malam dari acara di daerah Bongkor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Iwan, sopir Kades Yudi, membenarkan berita tersebut.
“Waktu itu kami pulang malam dari acara di Bongkor. Saat melewati jembatan, kami melihat pengendara yang tiba-tiba hilang begitu saja. Kami semua sangat kaget melihat kejadian itu,” katanya, Rabu (26/06/2024).
Warga Desa Indrajaya mengaku tidak asing dengan kejadian semacam ini. Mereka sering mendengar atau bahkan mengalami sendiri hal-hal aneh dan horor di sekitar jembatan tersebut.
“Memang sudah banyak yang mengalami kejadian aneh di sini. Mudah-mudahan ini bisa menjadi cermin bagi kita bahwa ada hal-hal gaib yang ada di sekitar kita,” kata Iwan.
Kades Yudi Sutiana berharap agar kejadian ini menjadi pengingat bagi semua warga untuk selalu waspada dan berhati-hati, terutama saat melewati daerah yang dikenal angker.
“Saya harap warga tetap tenang dan tidak panik. Kita harus selalu berdoa dan menjaga keselamatan diri. Fenomena seperti ini mungkin adalah bagian dari alam gaib yang tidak bisa dijelaskan dengan logika,” ujarnya.
Yudi Sutiana juga berencana untuk mengadakan diskusi dengan tokoh masyarakat dan para ahli untuk mencari solusi agar fenomena ini tidak menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan di kalangan warga.
“Kita akan berusaha mencari cara agar warga tetap merasa aman dan nyaman. Mungkin ada langkah-langkah tertentu yang bisa kita ambil untuk mengatasi hal ini,” tambahnya.
Fenomena aneh dan horor ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi Desa Indrajaya. Namun, dengan kerja sama dan sikap yang bijak dari semua pihak, diharapkan situasi ini bisa dihadapi dengan baik.
Penulis : Dwi Heru
Editor : Redi Setiawan