Tasikmalaya, MNP – Kasus Covid-19 di Indonesia pada saat ini semakin melandai yang dapat dilihat dari penurunan kasus dan angka kematian harian akibat virus corona. Selain itu, perekonomian Indonesia pun mulai mengalami peningkatan.
Kementerian Keuangan menyatakan bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi (PDB) sebesar 3,69% sepanjang tahun 2021. Hal tersebut menjadi sinyal positif bagi sektor pariwisata untuk bangkit setelah selama ini mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19.
Untuk membantu sektor pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mulai mempersiapkan lima program untuk kebangkitan industri pariwisata dan ekonomi kreatif tahun 2022. Salah satu program yang difokuskan untuk industri parwisata adalah Produk Wisata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikutip dari laman website Kemenparekraf, program Produk Wisata adalah program memfasilitasi pengembangan produk dan promosi wisata minat khusus, peningkatan aktivitas bidding dan promosi MICE, penyelenggaraan dan pendukungan promosi event daerah, nasional dan internasional.
Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) merupakan salah satu jenis kegiatan pariwisata, dimana wisatawan yang berkunjung bukan wisatawan individu, namun wisatawan yang tergabung dalam suatu kelompok besar.
MICE dapat menjadi salah satu peluang bagi industri pariwisata untuk meningkatkan pendapatan karena wisatawan MICE dianggap sebagai aset yang berharga bagi industri pariwisata, karena menginap lebih lama dan menghabiskan lebih banyak uang daripada wisatawan biasa.
Kampung Anaka, Kecamatan Kawalu yang merupakan salah satu daerah dataran tinggi di Kota Tasikmalaya memiliki peluang untuk mengembangkan destinasi wisata MICE.
Dosen Prodi Manajemen Universitas Siliwangi Tasikmalaya melihat potensi Kampung Anaka untuk menjadi destinasi wisata MICE. Kampung Anaka memiliki beberapa destinasi wisata potensial seperti Bukit Nangela, Curug Aspi dan Curug Tamel, Kawasan Bumi Perkemahan/ Camping Ground, Lokasi Offroad, wisata Kebun Kopi dan Pagelaran seni budaya.
“Akan tetapi, akibat belum adanya kesadaran wisata di masyarakat sekitar Kampung Anaka maka pengelolaan Kampung Anaka masih belum maksimal.
Ketua PbM-SK, Mohammad Soleh Soeaidy pada Minggu (23/10) mengatakan, kampung Anaka memiliki banyak destinasi wisata yang tidak kalah menarik dibandingkan destinasi wisata di wilayah lain.
“Selain itu, disini pun berpotensi untuk dijadikan destinasi wisata MICE karena sudah beberapa kali diadakan event Priangan Timur dan beberapa destinasi wisata yang dapat menjadi suatu rangkaian kegiatan Team Building,” ucap Mohammad Soleh.
Dia menyebut, Dosen Prodi Manajemen Universitas Siliwangi berinisiatif melakukan edukasi kepada masyarakat sekitar Kampung Anaka melalui program Pengabdian bagi Masyarakat (PbM).
“Dengan pertimbangan agar pengelolaan pariwisata Kampung Anaka maka Tim PbM Universitas Siliwangi Tasikmalaya melihat urgensi untuk membentuk suatu kelompok inti agar pengelolaan destinasi wisata di Kampung Anaka dapat maksimal,” ungkap Mohammad Soleh.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kampung Anaka, Hery Sulihudin menerangkan, kelompok inti tersebut diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar Kampung Anaka mengenai pariwisata.
“Serta memberikan masukan dalam pengembangan pariwisata di Kampung Anaka. Kelompok tersebut diwujudkan dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis),” jelas Hery.
Dirinya berharap, melalui pembentukan Pokdarwis di Kampung Anaka ini diharapkan dapat menyamakan persepsi masyarakat Kampung Anaka dalam pengembangan pariwisata Kampung Anaka.
“Selain itu, kelompok ini pun dapat menjadi motor penggerak dalam pengelolaan Kampung Anaka untuk menjadi destinasi wisata MICE,” tandas Hery. (Insani).