Lampung Selatan, MNP – Pekerjaan rekonstruksi jalan ruas Titiwangi-Trimomukti (029) dikerjakan CV. Hang Tuah yang bersumber dari dana APBD kabupaten lampung selatan.
Namun, pekerjaan ruas jalan ini diduga dikerjakan asal-asalan oleh pihak rekanan, pasalnya material batu basecose yang berjenis batu type 3/5 dan 5/7 untuk hamparan pengecoran rabat beton tidak sesuai spesifikasi.
Selain itu, batu basecose berwarna ungu, padahal seharusnya berwarna hitam dan juga batu masih kondisi berserakan, seharusnya dipadatkan dulu, tapi ini sudah langsung di cor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proyek yang bernilai Rp 1.9079.788.311,42,- dengan nomor kontrak 133/KTR/KONS-BM/DPUPR/LS/APBD/
Awak media juga mengkonfirmasi Ega selaku pihak konsultan. Dirinya mengatakan, bahwa pihak rekanan yaitu CV. Hang Tuah disinyalir tidak mengikuti arahan atau instruksi dari konsultan dan pihak pengawas dinas PUPR, mengenai batu basecose yang masih berserakan sudah dilakukan pengecoran dan tidak dipadatkan dulu.
“Intruksi dari pihak kami sebagai konsultan yang menginginkan pihak rekanan untuk memadatkan ulang bawah yang sudah rusak berceceran itu seharusnya di padatkan terlebih dahulu, tapi instruksi itu tidak dilaksanakan atau dilakukan oleh pihak CV. Hang Tuah yang malah langsung melakukan pengecoran rabat,” ujarnya belum lama ini.
Ega menyebut, bahwa pengecoran rabat beton yang sudah dikerjakan pihak rekanan sudah mencapai 95 meter, dengan lebar 4 meter dan tinggi 20 cm.
“Rekonstruksi ini sebagian ada yang rabat beton dengan panjang 550 meter dan yang hot mix acwc sepanjang 800 meter, dengan total panjang paket jalan ini sepanjang 1.350 meter,” imbuh Ega.
Ketika awak media meminta klarifikasi dari pihak rekanan atau kontraktor Agus, mengenai batu sabes yang kurang padat dan sudah dilakukan pengecoran beliau mengatakan malah menjawab santai.
“Terima kasih bang atas tegurannya bang, semuanya sudah kami ikuti sebagaimana semestinya, setelah pemadatan dilalui dan motor yang selalu melalu lalang, jadi semua basecose berserakan kembali, terima kasih atas tegurannya, selanjutnya akan kami tindak lanjuti bang,” dalihnya.
Menanggapi hal tersebut, ketua Ormas GML kecamatan Candipuro, Baryadi menegaskan, apapun bentuknya, seharusnya CV. Hang Tuah seketika dalam mengerjakan rekontruksi pekerjaan dimanapun harus menjaga mutu dan kwalitas yang di utamakan.
“Jangan terkesan asal-asalan, seperti yang ditemukan batu basecosenya yang diduga tidak sesuai spesifikasi, mulai warna yang berwarna ungu, dan juga kondisi batu basecose masih berserakan dan belum dipadatkan kembali sudah langsung dicor,” tegasnya.
Baryadi mengatakan, kalau memang benar yang disampaikan oleh rekan-rekan media tentang dugaan temuan tersebut, ormas GML Candipuro akan memantau pekerjaan tersebut.
“Kami akan pantau terus, untuk mengumpulkan dokumen-dokumennya, sebagai bahan untuk laporan kepada aparat penegak hukum,” tandasnya. (JJ)