Kab Tasikmalaya, MNP – Dusun Cibogo Hilir, Desa Linggaraja, Kec. Sukaraja merupakan salah satu daerah yang bisa disebut daerah tertinggal di Kab. Tasikmalaya.
Dengan jarak tempuh kurang lebih 28 km dari Kecamatan Singaparna yang merupakan titik pusat pemerintahan Kab. Tasikmalaya, daerah tersebut memiliki minimnya pembangunan infrastruktur.
Terlihat ruas jalan yang terjal dan berbatu menjadi akses utama untuk masyarakat, tidak hanya itu akses sinyal seluler pun tidak begitu bagus di wilayah tersebut sehingga menjadi salah satu keluhan bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Walaupun dengan kondisi seperti itu, kesadaran akan pentingnya memahami korupsi masyarakat dusun Cibogo Hillir harus diacungi jempol dan diberi apresiasi yang tinggi. Bahkan para generasi mudanya pun peduli akan hal tersebut.
Sebagai bukti nyata, kini dusun Cibogo Hillir mendeklarasikan sebagai Dusun Anti Korupsi yang di dukung oleh Penyuluh Anti Korupsi (PAKSI) PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Minggu (14/01/2024).
Herman ketua pemuda Cibogo Hillir mengatakan, bahwa edukasi permasalahan korupsi harus benar benar dipahami.
Menurutnya, yang namanya korupsi kini tidak hanya para pejabat atas saja, oleh karena itu masyarakat khususnya para pemuda harus melek informasi dan edukasi khususnya masalah korupsi.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa mendapatkan pencerahan Maslah korupsi dan ini merupakan ilmu yang berharga bagi kami warga masyarakat Dusun Cibogo Hilir,” kata Herman.
Diakuinya, warga maupun pemuda benar benar awam masalah hal seperti itu, tapi berkat adanya pendidikan dasar antikorupsi yang di inisiasi oleh Penyuluh Anti Korupsi dari Bank BTN kita mendapatkan sedikit pencerahan.
“Kami dari warga dusun Cibogo Hillir khususnya INDIGO (ikatan pemuda pemudi Cibogo) mendeklarasikan Anti Korupsi,” tegasnya.
Di singgung dengan kondisi wilayah yang minimnya infrastruktur, Herman mengakui hal tersebut bahkan dia sendiri berharap kedepannya pemerintah bisa lebih memperhatikan wilayahnya.
“Masalah insprasruktur khususnya jalan jujur kita benar benar kurang perhatian, kita bisa lihat sepanjang akses jalan ke sini itu sangat memperihatinkan, jalan berlubang dan berbatu di tambah lagi naik turun jalannya,” ungkap Herman.
Namun, sebagai masyarakat, pihaknya hanya bisa berharap kepada pemerintah kabupaten Tasikmalaya, ingin wilayahnya ada perhatian, baik mau dari pemerintah eksekutif maupun legislatif.
“Tolong perhatikan insprasruktur di dusun kami, termasuk susahnya sinyal itu juga kadang menjadi kendala kami dalam mendapatkan informasi dan komunikasi,” pungkas Herman.
Penulis : Alex
Editor : Redi Setiawan