Tasikmalaya, MNP – Naik bis ke buah batu, pulangnya membeli nasi dan ikan lele, Pak kadis jangan belagu bisi di mutasi ka Timor Leste.
Pantun yang menohok tersebut disampaikan oleh Angga Yogaswara pasca pembacaan laporan hasil pembahasan rancangan peraturan daerah tentang kerjasama daerah dalam sidang paripurna.
Pantun sindiran yang cukup dalam tersebut untuk Kepala Dinas yang jelas jelas mengandung arti tersendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Angga Yogaswara mengatakan, pantun itu disampaikan untuk para kepala dinas yang saat ada RDUP atau Audiens Audiens selalu tidak ada dan selalu di wakilkan.
Selain itu, Angga menyampaikan pantun tersebut di tujukan untuk salah satu kepala OPD yang berbicara kurang baik atau bisa dikatakan tidak sopan di saat rapat bersama dewan.
“Kepala OPD itu dengan nyeleneh mengatakan Mun bisa mah Perda Tata Nilai teh dihapus saja, padahal pada saat itu sedang membahas tentang evaluasi perda mengenai tempat hiburan malam dalam bula suci Ramadhan,” tegas Angga saat di temui di ruang Fraksi Partai PKB usai rapat paripurna.
Terlepas perkataan yang disampaikan dengan nyeleneh oleh kepala OPD itu, guyonan atau tidaknya alangkah kurang baiknya di sampaikan oleh seorang kepala OPD, apalagi kepala OPD tersebut memiliki peran penting dalam tegaknya perda tata nilai di Kota Tasikmalaya.
Angga sendiri mengatakan perlu adanya pembenahan dalam kedudukan kepala kepala OPD oleh Wali Kota yang baru atau diharuskannya ada pergeseran (rotasi kepala dinas) untuk menunjang program pemerintah daerah dalam meningkatkan kinerja.
Menurutnya, secara undang undang posisi DPRD itu setara dengan pemerintah kota atau wali kota.
Adapun Angga berbicara seperti itu mudah mudahan ini bisa menjadi sebuah atensi bagi wali kota untuk berfikir dan berbenah menata para kepala OPD agar selaras dengan program beliau selaku kepala daerah.
Angga menegaskan, para kadis yang saat sekarang kinerjanya dianggap kurang, geser saja ke dinas yang lain contohnya Kadis LH yang sampai saat ini dinilai kurang dalam menangani sampah.
Kalau memang tidak bisa menangani persoalan sampah, geserlah sama yang lain, kecuali untuk para kadis yang memang kinerjanya masih bagus bisa di pertahankan.
“Saya ambil contoh saja kadis KUMKM, Perindag yang selalu hadir tanpa diwakili, bahkan tidak hanya untuk menghadiri Audiensi saja beliau selalu hadir didalam paripurna dan rapat koordinasi,” pungkas Angga.
Penulis : Alex
Editor : Redi Setiawan