Sistem PPDB Online Diduga Rentan Permainan dan Banyak Memakan Korban

Senin, 8 Juli 2024 - 15:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tasikmalaya, MNP – Sebagai tindak lanjut aksi pada tanggal 27 Juni 2024 lalu terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online 2024, sejumlah Ormas/LSM menggelar audien ke DPRD Kota Tasikmalaya, Senin (08/07/2024).

Nampak hadir Wakil ketua Komisi 4 DPRD Ahmad Junaedi Sakan, perwakilan KCD Wilayah XII Propinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya dan perwakilan Kepala SLTA/SMK se-kota Tasikmalaya.

Adapun Ormas/LSM yang audien diantaranya Lakri, LMPP, Tri Nusa, Berantas, Laskar Siliwangi dan beberapa perwakilan lainnya.

Saat membuka audiens, Ketua Komisi 4 DPRD Ahmad Junaedi Sakan mengucapkan terima kasih atas kehadiran rekan aktivis Ormas/LSM yang peduli di bidang pendidikan.

“Ya, untuk bersama sama sharing keilmuan terkait PPDB Online dengan beberapa stakeholder pendidikan dari Dinas Pendidikan, KCD Wilayah XII dan beberapa perwakilan Kepala SLTA/SMK Negeri,” ucap Jun Sakan.

Sementara, Rino Lesmana dari Lakri selaku koordinator aksi dalam audensi menitik beratkan tentang sistem online PPDB harus segera dirubah, karena rentan permainan dan banyak yang menjadi korban.

Hal senada diungkapkan Dede Sukmajaya Ketua LSM Tri Nusa menyoroti temuan penggunaan dana BOS, disinyalir rentan penyimpangan dalam pemanfaatan anggaran yang disalurkan ke tiap sekolah.

“Sebelum hal ini terbuka di publik, setidaknya dugaan penyimpangan Dana BOS ini harus bisa transparan ke publik, agar sekolah tersebut menyerap anggaran dengan benar dan akuntabel,” pinta Dede Sukmajaya.

Adapun, para pimpinan aktivis lainnya senada turut menyikapi carut marut sistem PPDB dan harus segera dibenahi. Pasalnya, bidang pendidikan adalah landasan fundamental untuk anak negeri.

“Mau dikemanakan untuk hak mendapat Pendidikan layak, sementara sistem PPDB sekarang ini telah gagal,” cetus aspirasi dari peserta audiens.

Mereka ingin sistem yang sekarang dikembalikan ke sistem awal yaitu Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas) Murni.

“Tolong para dewan Komisi IV jangan menutup mata dan telinga. Perjuangkan hak hak masyarakat untuk mengenyam pendidikan. Kami disini mewakili korban ketidakberdayaan akibat sistem yang dibuat dengan beragam regulasi .

Loading

Facebook Comments Box

Penulis : Yudi Hernadi

Editor : Redi Setiawan

Berita Terkait

Tuntut Anggaran Perjalanan Dinas Dihapus, Aktivis RKRI Gelar Aksi di DPRD Kota Tasikmalaya
Bupati Pakpak Bharat Buka Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB/KR di Wilayah Khusus
Rembug Stunting Dramaga Digelar di Aula Kecamatan 
Audiensi dengan Mentan: Bupati Enrekang Bahas Ketahanan Pangan dan Pengembangan Komoditas Unggulan
Rotasi Jabatan Direktur RSUD Massenrenpulu Enrekang, drg. Rahmat Ritangnga Resmi Jabat PLT
Pemdes Limbangan Tengah Salurkan BLT Dana Desa Periode Agustus-September 2025
Dinas Perwaskim Kota Tasikmalaya Monitoring Kegiatan Katasik Ar-Razaq Sukanagara
Darurat Kekerasan Seksual, Guru Besar Unsoed Dibebastugaskan 

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 20:38 WIB

Tuntut Anggaran Perjalanan Dinas Dihapus, Aktivis RKRI Gelar Aksi di DPRD Kota Tasikmalaya

Rabu, 10 September 2025 - 20:27 WIB

Bupati Pakpak Bharat Buka Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB/KR di Wilayah Khusus

Rabu, 10 September 2025 - 19:58 WIB

Rembug Stunting Dramaga Digelar di Aula Kecamatan 

Rabu, 10 September 2025 - 15:54 WIB

Audiensi dengan Mentan: Bupati Enrekang Bahas Ketahanan Pangan dan Pengembangan Komoditas Unggulan

Rabu, 10 September 2025 - 13:02 WIB

Rotasi Jabatan Direktur RSUD Massenrenpulu Enrekang, drg. Rahmat Ritangnga Resmi Jabat PLT

Berita Terbaru

Berita terbaru

Rembug Stunting Dramaga Digelar di Aula Kecamatan 

Rabu, 10 Sep 2025 - 19:58 WIB