Ciamis, MNP – Seni Bebegig merupakan salah satu ikonik daerah tatar Galuh atau sekarang adalah Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kemdikbud RI tahun 2018.
Wujud Bebegig sendiri terlihat menyeramkan dengan topeng yang dominan warna merah, hijau dan hitam, bermata melotot dan bertaring panjang ini diketahui berasal dari Kecamatan Sukamantri, atau sebelah utara Ciamis.
Meski demikian, seni Bebegig sudah familiar ditampilkan dalam acara masyarakat. Seperti halnya khitanan anak warga Dusun Citengah desa Hujung Tiwu kecamatan Panjalu Provinsi Jawa Barat, Minggu (13/04/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terlihat, topeng Bebegig memiliki rambut yang terbuat dari ijuk Kawung atau aren yang terurai panjang. Memiliki mahkota dari kembang buah dan daun waregu yang disusun rapih.
Hiasannya terbuat dari kembang hahapaan dan daun picisan. Hiasan itu diambil dari tanaman yang tumbuh subur di daerah Kabupaten Ciamis.
Berdasarkan cerita, Bebegig berkaitan erat dengan wilayah Tawang Gantung di sebelah utara Desa Sukamantri. Wilayah tersebut merupakan bukit dengan hutan yang dianggap keramat dan angker.
Konon wilayah itu dipercaya masyarakat sebagai bekas kerjaan. Apalagi, bukit tersebut berbeda dari bukit yang lainnya, ada 3 parit besar melingkarinya. Di bawahnya merupakan lereng terjal, warga setempat menyebutnya Panggeleseran.
Menurut cerita orang tua disana, yang berkuasa di wilayah itu bernama Prabu Sampulur, seorang yang memiliki kesaktian dan juga cerdik.
Prabu Sampulur membuat topeng-topeng dari kulit kayu yang menyerupai wajah menyeramkan yang sengaja dibuat untuk menjaga alam dari gangguan orang yang punya niat jahat atau pun hal lainnya.
Lama-kelamaan topeng yang diberi nama Bebegig itu kemudian menjadi sebuah kesenian dan berkembang di masyarakat hingga saat ini.
Penulis : Gugun
Editor : Redi Setiawan