Praktik Gercep Tanggulangi Sampah Liar desa Ciherang Terkendala Masalah Teknis dan Pembiayaan Kegiatan

Jumat, 26 September 2025 - 10:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi lokasi hari Kamis (25/9/2025)

Kondisi lokasi hari Kamis (25/9/2025)

Bogor, MNP – Niat baik semua pihak tidak menjamin segala urusan di ranah apa pun dapat berjalan lancar, apalagi jika tidak didasari niat yang sama baiknya antar semua pihak, bahkan bukan tidak mungkin dapat menambah kesulitan, serta menambah masalah baru, alih-alih bisa menyelesaikan permasalahan yang sudah lama ada.

Persepsi diatas dapat Kita petik contohnya dari opsih dan pengangkatan sampah, hingga pengangkutan Sampah Liar di Kp. Hegar Rasa Ciherang, wilayah RT 004 – 005 RW 002 Desa Ciherang-Dramaga, ketika para warga bersama Ketua RT di wilayah tersebut, akan mengangkat Sampah Liar itu, untuk didistribusikan ke TPAS Galuga, Sabtu (20/9/2025).

Dikatakan demikian, karena fakta dalam praktiknya nampak meleset jauh dari niat dan harapan bersama. Hal tersebut terjadi, diduga karena kurang melekatnya kordinasi serta komunikasi antar para pihak terkaitnya, guna melancarkan jalannya kegiatan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Termasuk urusan teknis pelaksanaan, yang tak seimbang dengan biaya operasional kegiatan yang dikabarkan “bengkak” melebihi angka perkiraan di awal kegiatan tadi berjalan, yang ditanggung APB Desa.

Di hari pertama kegiatan ini digelar, ditemui langsung di lokasi TPS Sampah Liarnya, Ketua RT 005/002, Kurniadi menyampaikan pada media ini. Bahwa kegiatan mereka tersebut sudah dimulai dari pukul 07 WIB Pagi bersama 11 orang warga (termasuk dirinya).

Didampingi Kepala Urusan RenBang dari Desa Ciherang, Nanang. Beserta jajarannya, Kepala UPT DLH Wilayah IV Ciampea, Donny. Donny pun turun gunung ke lokasi TPS tersebut, untuk mengawasi langsung jalannya kegiatan tersebut, pada Sabtu (20/9/2025).

Kurniadi menambahkan, kegiatan tersebut didukung antusiasme warganya yang sama-sama menginginkan lingkungannya sehat. Steril dari polusi bau tidak sedap, serta kawanan ribuan Lalat dari TPS liar tersebut.

Ini situasi awal digelarnya giat sterilisasi Sampah Liar pada Sabtu (20/9/2025)

Pihaknya pun mengaku tak keberatan jika TPS tersebut disebut Liar, karena tempat itu lahan milik pribadi resmi warganya, bukan milik desa atau PemKab Bogor.

Berarti lokasi TPS tersebut pun jadi jelas statusnya, itu sebagai TPS (Tempat Pembuangan Sementara) Sampah illegal, yang selayaknya disterilkan demi kesehatan lingkungan permukiman warganya.

Adapun kendala Teknis dan Pembiayaan kegiatan, yang dimaksudkan tadi diketahui di hari pertama kegiatan itu mereka laksanakan.

Secara teknisnya, material sampah di lokasi tersebut, harusnya sudah dimasukkan didalam karung-karung sampahnya, yang disediakan pihak desa setempat, lalu ditempatkan di lokasi pengangkutannya, sebelum dinaikan-diangkut armada truk pengangkutan.

Sedangkan saat itu seluruh sampah (faktanya masih di lokasi TPS tersebut), belum diwadahi karung-karung itu oleh warga setempat, yang melaksanakan pengerukan sampah di lokasi TPS. Hal itu yang dikeluhkan Kepala UPT PS Wilayah 4 Ciampea, Doni Romdoni, pada media ini, Sabtu (20/9/2025).

Sedangkan dalam kendala non teknisnya, yang berupa kendala untuk pembiayaan, upah dan konsumsi pekerja penggalian dan pengumpul sampah, merupakan unsur masyarakat setempat yang telah ditugaskan bergiliran di lokasi, guna memasukan sampah ke ratusan karung yang disediakan, kemudian mengangkutnya ke parkiran armada truk pengangkutan. Yang sejak hari Sabtu (awal kegiatan tersebut : red) dan hingga hari Rabu kemarin 5 truk sampah telah berhasil diangkut ke TPAS di Galuga itu secara bertahap (Sabtu, Senin dan Rabu).

Anggaran untuk mengupah para pekerjanya saja, telah menghabiskan Rp 4,3 Juta, belum termasuk konsumsi mereka di lokasi. Besaran upah yang diberikan untuk pekerja tadi sebesar Rp 100 Ribu/Orang/Hari.

Oleh karena itu, mulai dari hari Kamis ini pekerjaan diatur hanya 6 Orang/Hari, untuk menggali sampah hingga menempatkan sampah, ke karung-karung yang disedia kan serta menggesernya ke lokasi parkiran armada truk pengangkut, untuk diangkut kembali hari Sabtu ke TPAS Galuga, demikian menurut Ketua RT 005/002, Kurniadi, Kamis (24/9/2025).

Loading

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Wakil Ketua DPR RI Awasi Dapur MBG di Garut, Tekankan 10 SOP Keamanan Pangan Ketat
BPKPD Kabupaten Tasikmalaya Gelar Jumat Bersih, Jaga Lingkungan Tetap Asri
Skandal Pemalsuan Tanda Tangan, Warga Enrekang Lapor ke Polres
Bupati Pakpak Bharat Salurkan Dana B2SA DAK Non Fisik untuk 12 Desa
Tolak Kerusakan Lingkungan, LAMR Inhu dan Warga Blokir Jalan Angkutan Batubara ODOL
Krisis Keuangan Enrekang: Pemotongan Dana Transfer Rp134 Miliar Ancam Nasib PPPK dan Pembangunan Daerah
Dua Siswi MAN 2 Kota Tasikmalaya Lolos Olimpiade Madrasah Indonesia ke Tingkat Provinsi
Tingkatkan Iman dan Mental, Polres Pakpak Bharat Gelar Pembinaan Rohani Rutin

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 18:21 WIB

Wakil Ketua DPR RI Awasi Dapur MBG di Garut, Tekankan 10 SOP Keamanan Pangan Ketat

Jumat, 26 September 2025 - 11:23 WIB

BPKPD Kabupaten Tasikmalaya Gelar Jumat Bersih, Jaga Lingkungan Tetap Asri

Jumat, 26 September 2025 - 10:59 WIB

Praktik Gercep Tanggulangi Sampah Liar desa Ciherang Terkendala Masalah Teknis dan Pembiayaan Kegiatan

Jumat, 26 September 2025 - 10:39 WIB

Skandal Pemalsuan Tanda Tangan, Warga Enrekang Lapor ke Polres

Jumat, 26 September 2025 - 08:12 WIB

Bupati Pakpak Bharat Salurkan Dana B2SA DAK Non Fisik untuk 12 Desa

Berita Terbaru

Sukri bersama rekan

Berita terbaru

Skandal Pemalsuan Tanda Tangan, Warga Enrekang Lapor ke Polres

Jumat, 26 Sep 2025 - 10:39 WIB

Berita terbaru

Bupati Pakpak Bharat Salurkan Dana B2SA DAK Non Fisik untuk 12 Desa

Jumat, 26 Sep 2025 - 08:12 WIB