Tasikmalaya, MNP – Sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan, SDN 1 Cibeuti yang berlokasi di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya menggelar Observasi Pengelolaan Kinerja Kepala, Sabtu (10/05/2025).
Ipit Yuanita Mulyati S, S.Pd Kepsek SDN 1 Cibeuti mengatakan, kegiatan ini satu rangkaian yang dilaksanakan di setiap sekolah, diawali dari observasi pengelolaan kinerja guru, kemudian observasi pengelolaan kinerja kepala sekolah oleh pengawas bina.
“Observasi ini mengambil dari indikator pilihan berdasarkan hasil analis rapor penyidikan sekolah di tahun sebelumnya,” kata Ipit Yuanita Mulyati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu lanjut dia, sebagai bahan dasar untuk data yang valid menentukan program sekolah sesuai dengan pilihan indikator Cibeuti yang diambil dari rapor pendidikan disini.
Indikator tersebut lanjut Ipit Yuanita Mulyati, ada tiga dimensinya yaitu management kelas, metoda pembelajaran dan dukungan psikologis.
“Nah yang dibutuhkan peningkatan di SDN 1 Cibeuti itu adalah di metode pembelajaran dan management kelas, walaupun nilainya masih sedang makanya diambil program sekolah yang ditingkatkannya,” jelas Ipit Yuanita Mulyati.
Pemaparan visi dan misi SDN 1 Cibeuti sudah dilakukan tahun lalu, yaitu perubahan visi mengarah ke kurikulum merdeka yang didalamnya mengandung unsur P5 sebagai program sekolah, lalu diambil data rapor pendidikan tahun 2024 yang relevan untuk mendukung efektivitas program tersebut.
Ipit Yuanita Mulyati menyebut, ada beberapa indikator yang masih bernilai kurang, diantaranya indikator di capaian raport pendidikan yaitu kemampuan numerasi masih bernilai sedang 70 persen.
Kemudian, inklusifitas sebesar 52 persen dan proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah dalam peningkatan mutu sekolah yang masih di level kurang.
“Makanya hasil identifikasi dari tiga pencarian akar masalah tersebut ada di temukan tiga permasalahan yang perlu dibenahi yaitu refleksi praktek mengajar penerapan, praktek inovatif dan proporsi pembelajaran guru peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan,” jelasnya.
Kegiatan lanjut Ipit Yuanita Mulyati, tujuannya untuk pemenuhan dari pengelolaan kinerja itu sendiri, dimana semua kepala sekolah mengambil satu indikator pilihan yang imbas akhirnya untuk pemenuhan indikator di raport pendidikan yang masih bernilai kurang.
“Sehingga nanti ketika lahir rapor pendidikan tahun yang akan datang sudah bisa memenuhi nilai nilai yang kurang tersebut yaitu di bulan November akan muncul raport tahun 2026,” katanya.
Ipit Yuanita Mulyati berharap semua dari hasil observasi ini baik kepala sekolah pun guru bisa mengimplementasikan dari semua program program sekolah tersebut dari hasil IRBB (Indentifikasi, Refleksi, Benahi Perencanaan dan Benahi Pelaksanaan).
“Itu imbasnya nanti adalah bermuara kepada peserta didik, sehingga bisa meningkatkan kualitas pembelajaran,” harap Ipit Yuanita Mulyati.
Dirinya ingin observasi bisa memotivasi mengeksplor semua kompetensi pendidik dan tenaga pendidikan di setiap sekolah, sehingga bisa menghasilkan memicu memotivasi peserta didik menjadi lebih baik.
Menurut Ipit Yuanita Mulyati, observasi itu sebaiknya dihadiri oleh seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah. Kemudian ada dari unsur komite dan pengurusnya, unsur orang tua dan juga unsur siswa.
“Memang program sekolah itu harus didiskusikan dan diidentifikasi oleh semua warga sekolah untuk memikirkan seperti apa, kemudian anak didiknya ingin seperti apa,” pungkas Ipit Yuanita Mulyati.
Penulis : Hendrik
Editor : Redi Setiawan