Tasikmalaya, MNP – Kelurahan Sukalaksana, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, meluncurkan program inovatif bertajuk “Jum’at Bersih” dan “Jum’at Berkah.”
Kegiatan tersebut dalam upaya mendukung program pemerintah di bidang pengelolaan sampah, kebersihan lingkungan, serta peningkatan kesehatan dan ketertiban masyarakat, Jumat (10/10/2025).
Program ini merupakan hasil musyawarah antara pihak kelurahan dengan para ketua RT, RW, serta lembaga kemitraan lainnya di wilayah Sukalaksana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Asep Roni, S.IP., selaku Kasipem Trantibum Kelurahan Sukalaksana, kegiatan tersebut telah rutin dilaksanakan setiap hari Jum’at dan kini dikemas dengan konsep baru yang lebih menyeluruh.
“Tidak hanya fokus pada kebersihan, tetapi juga pada nilai sosial dan keagamaan. Setiap hari Jum’at warga bersama-sama melakukan gotong royong membersihkan lingkungan,” jelasnya.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan pemilahan sampah — mana yang bisa dijadikan kompos, humus, atau dijual kembali sebagai barang ekonomis.
“Tujuannya untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke solokan, bahkan mengantisipasi sampah kiriman dari wilayah lain,” ungkap Asep Roni.
Selain fokus pada kebersihan dan pengelolaan sampah, program “Jum’at Berkah” juga digagas sebagai bentuk solidaritas sosial warga Sukalaksana.
Melalui kerja sama dengan DKM Masjid Jami’, setiap warga yang memiliki kemampuan ekonomi diajak untuk menyisihkan sebagian rezekinya.
Hasilnya dikumpulkan di masjid dan diolah menjadi hidangan yang dibagikan kepada jamaah dan warga yang ikut bergotong royong atau selesai melaksanakan salat Jum’at.
“Kegiatan ini bukan hanya makan bersama, tetapi juga ajang silaturahmi. Setelah makan, biasanya ada obrolan warga tentang berbagai hal — mulai dari keagamaan, sosial, hingga pemerintahan. Bukan dalam ranah fiqih, tapi lebih pada kehidupan bermasyarakat sehari-hari,” tambahnya.
Menurut Asep Roni, program ini sudah berjalan selama tiga minggu dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Ia berharap kegiatan tersebut bisa terus berkembang menjadi wadah kebersamaan yang berkesinambungan.
Bahkan, obrolan warga selepas Jum’at kerap berlanjut ke kegiatan malam seperti poskamling, menciptakan sinergi antara kebersihan, keamanan, dan kebersamaan sosial.
Selain itu, Kelurahan Sukalaksana juga mengajak warga untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar jalan sebagai media tanam sayuran demi mengurangi beban ekonomi dan menumbuhkan kesadaran terhadap inflasi pangan.
Untuk wilayah yang berbukit seperti area pemakaman, masyarakat diarahkan menanam tanaman keras sebagai bentuk reboisasi dan penghijauan.
“Kami bersyukur, kesadaran warga mulai tumbuh. Mereka melakukannya bukan karena perintah, tapi karena keyakinan bahwa semua ini bermanfaat untuk lingkungan mereka sendiri,” katanya.
“Kami di kelurahan hanya memfasilitasi dan memotivasi. Mulailah dari hal kecil, karena hal kecil yang dilakukan terus-menerus akan menjadi sesuatu yang besar dan membawa manfaat,” tutup Asep Roni.
Dengan semangat gotong royong dan nilai kebersamaan yang kuat, program “Jum’at Bersih” dan “Jum’at Berkah” di Kelurahan Sukalaksana menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi pemerintah dan masyarakat bisa menghadirkan perubahan positif di tingkat lokal — menuju lingkungan yang sehat, indah, dan harmonis.
Penulis : Hendrik
Editor : Redi Setiawan
