Tasikmalaya, MNP – Para atlet yang bernaung di bawah National Paralimpic Comitte Indonesia (NPCI) Kota Tasikmalaya sukses memberi kontribusi tinggi saat berlaga pada Asean Paragames ke 11 di Solo.
Total enam medali emas dan dua perak menjadi kontribusi nyata perjuangan atlet dan pengurus NPCI Kota Tasikmalaya untuk NKRI. Keenam medali emas masing-masing dipersembahkan Muhammad Rian Prasasta di cabang olahraga para- tenis meja.
Rian tampil sukses meraih medali emas di nomor tunggal putra, ganda putra, beregu putra dan tanda campuran. Dua medali emas persembahan atlet NPCI Kota Tasikmalaya lain disumbangkan Neng Parida lewat cabor angkat berat untuk Angkatan the best 74 kg serta angkatan total 144 kg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara dua medali perak dipersembahkan atlet tenis meja yakni Jaenal pada kelas ganda putra dan beregu.
Indonesia masih memuncaki tabel dengan koleksi 276 medali. Rinciannya adalah 119 emas, 88 perak, dan 69 perunggu. Pesaing terdekatnya adalah Thailand yang berada di posisi kedua dengan 65 emas, 79 perak, dan 51 perunggu. Indonesia hampir dipastikan jadi juara umum.
Atas hasil tersebut, Ketua NPCI Kota Tasik Cepi Fuad Anshori mengaku sangat bersyukur dan bangga atas kerja keras dan perjuangan para atlet hingga sukses mengharumkan nama daerah dan negara.
Terlebih kontribusi dari Kota Tasik berpeluang besar menjadikan Indonesia jadi juara umum untuk ketiga kalinya setelah menjadi juara umum pada 2014 ketika bergulir di Myanmar dan terakhir di Malaysia pada 2017.
Menurutnya, jumlah medali pada ajang yang diikuti 11 Negara di Asia Tenggara dan dibuka Wapres Ma’ruf Amin ini merupakan sumbangan terbesar yang disumbangkan atlet Kota Tasikmalaya.
“Ini jadi salah satu bukti nyata dan perjuangan NPCI dalam mendorong prestasi serta nama harum kota santri dan bumi Pertiwi,” ujar Cepi yang juga merupakan atlet cabor para bowling ini.
Dengan prestasi tersebut, ia pun berharap perhatian pemerintah kota dalam pembinaan atlet prestasi lebih ditingkatkan seperti yang banyak ditunjukan daerah lain.
Rencananya, usai penutupan kegiatan, mereka akan bertolak menuju Bandung dengan pengawalan tim dari Polda Jabar pada Minggu 8 Agustus 2022.
“Setelah mengikuti penutupan di Stadion Manahan Sabtu, kita langsung bertolak ke Bandung dan mungkin kita langsung pulang ke daerah masing-masing,” pungkasnya. (Momo)