Tasikmalaya, MNP – Kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) merupakan kegiatan kokurikuler dalam kurikulum Merdeka.
Tujuannya untuk memperkuat karakter dan kompetensi siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
P5 menekankan pada pembelajaran berbasis proyek yang fleksibel dan praktis, memungkinkan siswa untuk mengamati dan mencari solusi terhadap permasalahan di sekitar mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti halnya kegiatan di SDN 2 Cibeuti Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya yang sedang mengimplementasikan P5 yaitu program GAS (Gerakan Sayur Sekolah) yang antusias diikuti oleh peserta didik, Sabtu (10/05/2025).
Plt Kepala SDN 2 Cibeuti Sutrisna S.Pd.,SD menjelaskan, kegiatan mulai dilaksanakan bulan Mei dengan sistem blok untuk percontohan.
“Kami mengambil dari kelas 5 dulu, yang lain juga sama melaksanakan P5, cuma untuk yang lebih mendalam nanti masuk ke kelas 5 kelas 6 itu juga dilaksanakan,” jelas Sutrisna.
Kegiatan P5 ini mengusung tema Gaya Hidup Berkelanjutan, yang diambil sesuai kesepakatan yaitu sayuran, karena sekolah dekat pasar.
Para guru dan anak akan menanam sayuran seperti kangkung yang mudah dipasarkan dekat pasar. Lalu pelatihan gaya hidup berkelanjutan tentang bagaimana bercocok tanam dan kewirausahaan.
Selain itu, dalam P5 ini juga rencananya memanfaatkan bagaimana sampah itu dikendalikan oleh sekolah.
“Nanti menyesuaikan saja karena banyak dimensinya, pertama pengendalian sampah, yang kedua anak akan aware dengan kepedulian ketahanan pangan dan ketiga kewirausahaan,” beber Sutrisna.
Dirinya menyebut, intinya program P5 ini bagaimana memupuk kekompakan, kerjasama dan kebhinekaan. Apalagi sekarang sudah masuk ke P7 yaitu bagaimana anak bisa mengkomunikasikan karyanya.
Dari awal pihak sekolah memberikan keleluasaan kepada anak untuk memutuskan medianya. Hasil kesepakatan diambil dari bekas galon air mineral.
Sekolah juga memberikan kebebasan kepada anak, apakah dari galon bekas tersebut langsung ditanam atau dihias dulu.
“Alhasil, merek mengecat media tanam sesuai sesuai selera masing masing. Kami dari sekolah hanya menyediakan semua bahannya,” jelas Sutrisna.
Pihak sekolah berharap, dengan kegiatan tersebut anak anak lebih mencintai tanam menanam, sekaligus berkontribusi dalam ketahanan pangan.
“Ya, dimulai dengan sayuran yang kecil kecil saja, sesuai dengan kapasitasnya. Mudah mudahan nanti kedepan nanti anak menjadi senang menanam di rumahnya,” harap Sutrisna.
Penulis : Hendrik
Editor : Redi Setiawan