Indragiri Hulu, MNP – Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) bersama ratusan masyarakat menyatakan sikap tegas menolak dan melarang aktivitas angkutan over dimension over loading (ODOL) batubara melintas di wilayah mereka.
Penolakan ini dipicu oleh kerusakan jalan, polusi debu, hingga kecelakaan yang disebabkan oleh armada bertonase besar tersebut.
Deklarasi penolakan dipimpin langsung oleh Ketua Umum DPH LAMR Inhu, Datuk Seri Ali Fahmi Aziz, di simpang jalan Elak Batugajah Airmolek pada Rabu (24/9/25).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi ini dilakukan setelah aktivitas mobilisasi batubara dari Kecamatan Peranap menuju stokpile di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dinilai melanggar hukum dan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Inhu sebelumnya.
Datuk Seri Ali Fahmi Aziz mengungkapkan bahwa LAMR turun gunung setelah menerima banyak aduan dari masyarakat yang merasa terzalimi oleh dampak armada ODOL batubara di sepanjang jalan lintas Peranap-Kuala Cenaku yang mencapai 107 kilometer.
“Untuk membela anak kemanakan, apapun itu akan saya lakukan, kami siap dengan konsekuensinya,” ucap Ali Fahmi.
Dalam deklarasinya, LAMR Inhu menyampaikan tiga poin penting, salah satunya menolak armada batubara, baik yang bermuatan maupun kosong, dan meminta mereka keluar dari Inhu karena bertentangan dengan Undang-Undang Lalu Lintas dan Undang-Undang Minerba. “Jika dilanggar, akan kami perkarakan secara hukum,” tegasnya.
Anggota DPRD Inhu, Ustad Moh Syafaat, mendukung penuh aksi tersebut, menekankan bahwa perusahaan telah melanggar undang-undang, bukan sekadar peraturan daerah.
Aktivis FPAN (Forum Penyelamat Aset Negara), Hatta Munir, menambahkan bahwa biasanya sedikitnya 500 unit armada batubara dengan tonase 45 ton melintas setiap hari.
“Armada batubara pemicu utama rusaknya jalan, berdebu hingga menyebabkan kemacetan dan Lakalantas,” urai Hatta Munir.
Meskipun mendapat pengawasan ketat dari puluhan polisi, aksi yang berlangsung tertib dan lancar itu berhasil menghentikan total perlintasan truk batubara sepanjang hari.
Ali Fahmi berpesan kepada massa agar tetap menjaga ketertiban umum dan tidak anarkis.