Barito Timur, MNP – Mantan Ketua DPRD Kabupaten Barito Timur periode 2009-2014, Fristio, mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Bupati Barito Timur melalui Partai Hanura, Selasa, 30 April 2024.
Saat ditanya alasannya maju pada Pilkada Barito Timur 2024, Fristio mengaku prihatin dengan kondisi Barito Timur yang menurutnya jalan di tempat atau bahkan cenderung mundur jika dibandingkan daerah lain.
“Kenapa, mungkin karena salah satunya aspek kepemimpinan yang tidak tepat. Karena itu motivasi utama saya adalah penyelenggaraan pemerintahan yang tepat dan benar,” ujarnya usai menyerahkan berkas pendaftaran di Kantor DPC Partai Hanura Barito Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Fristio menjelaskan, perbaikan penyelenggaraan pemerintahan yang dimaksud yaitu terutama berkaitan dengan kewenangan dan pendelegasian tugas.
Menurut Fristio, kalau sudah memilih pemimpin tingkat kepala dinas, maka kewenangan itu diberikan penuh sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, tidak lagi seperti peribahasa kepala dilepas tapi ekornya masih dipegang.
“Karena kuasa pengguna anggaran penuh ada pada mereka dan mereka bekerja tidak seharusnya melapor ke atasan baru bertindak tetapi melakukan sesuai dengan prosedur yang ada,” katanya.
Kemudian juga Fristio ingin membenahi penyelenggaraan keuangan sehingga menjadi baik karena tahapan-tahapan penggunaan APBD itu sudah diatur secara sistematis.
“Saya sampai hari ini masih tidak mengerti kenapa misalkan pertimbangan secara teknis kalau bersifat proyek fisik itu dilelangnya baru bulan enam, pekerjaan jalan sudah pada musim hujan, apa pertimbangan teknis yang sehingga seperti itu, seharusnya biarlah tepat waktu karena anggarannya sudah tersedia,” bebernya.
Fristio beralasan kalau pekerjaan dilaksanakan tepat waktu maka pembelanjaan atau perputaran uang di tengah masyarakat pun terjadi dan memberikan dampak ekonomi yang mensejahterakan masyarakat.
“Ini APBD kita sudah disediakan malah dikembalikan karena tidak terserap, itu beberapa pertimbangan kami untuk bisa sampai ke arah sana (menjadi Bupati Barito Timur), tapi masyarakat harus memberikan kesempatan,” katanya.
Mantan Ketua DPRD Barito Timur ini kemudian mengkritisi fenomena “acem” atau politik uang yang berkembang di masyarakat pada saat pemilihan legislatif maupun kepala daerah yang menyebabkan pilihan jatuh kepada figur yang memiliki uang banyak, bukan yang berkualitas.
Fristio menyebut, betapa naifnya republik ini secara khusus Barito Timur bilamana hanya mengandalkan uang saja tanpa pengetahuan yang seimbang untuk menjalankan pemerintahan.
“Belakangan ini orang yang merasa punya duit berani saja mencalonkan diri menjadi kepala daerah, padahal di balik itu jauh sebetulnya rohnya di sana itu bukan soal uang tapi bagaimana kemampuan kita melihat dan membawa Barito Timur menjadi lebih baik,” ucap Fristio.
Karena itu dia mengajak masyarakat Barito Timur untuk memiliki cara pandang yang benar dalam memilih pemimpin tanpa mengabaikan bahwa uang juga penting dan dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
“Kita mengakui tanpa uang juga kita tidak bisa jalan, tapi uang hendaknya tidak ditempatkan dalam skala prioritas untuk pencapaian politik yang baik, untuk mencari pemimpin yang baik,” jelas Fristio.
Dia menegaskan, jika masyarakat Barito Timur ingin mendapatkan pemimpin yang berkualitas maka mereka harus mengantarkan dengan tulus sehingga pemimpin tersebut dapat berkonsentrasi bekerja untuk kesejahteraan masyarakat.
“Bukan diantar dengan menanyakan berapa yang anda bisa berikan kepada saya, berapa uang yang bisa saya terima. Kalau begitu tidak adil juga masyarakat meminta pemimpinnya memperhatikan rakyatnya karena mereka tidak mengantar dengan tulus,” katanya.
Setelah di Partai Hanura, Fristio berencana pada hari yang sama juga mendaftarkan diri ke Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB untuk memenuhi syarat minimum dukungan kursi di DPRD Barito Timur.
Sementara Ketua DPC Partai Hanura Barito Timur, Albert Hendri usai menerima pendaftaran Fristio menyampaikan bahwa tim TPP sudah menerima berkas pendaftaran.
“Hingga saat ini ada 10 orang yang sudah mendaftar di Partai Hanura, 2 merupakan kader terbaik Hanura, yakni Simon Biring dan yang terakhir ini Fristio sedangkan 8 orang yang mendaftar lainnya non kader Hanura”, jelas Albert didampingi Sekretaris Dewi Sartika dan jajaran pengurus lainnya.
Disampaikan Albert tadi pagi Munita Mustika Dewi mendaftar kesini Sebagai Bakal Calon Bupati, kemudian tadi juga ada perwakilan Setenus Yuneas Mebas yang menyerahkan berkas pendaftaran sebagai Bakal Calon Wakil Bupati.
Menurut Albert tim penerimaan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati akan memperlakukan sama kepada semua calon yang sudah mendaftar, tanpa membedakan baik kader maupun non kader.
“Kita akan terus berkoordinasi baik untuknkelengkapan berkas hingga mengawal saat penanggalan untuk wawancara di tingkat Provinsi atau Pusat nantinya”, pungkas Albert.
Penulis : Adi Suseno
Editor : Redi Setiawan