Tasikmalaya, MNP – Pembangunan toko modren sudah sangat menjamur di beberapa titik kota Tasikmalaya. Ironisnya, keberadaannya tersebut kurang dari 200 meter dari toko kecil.
Hal itu tentunya akan sangat berdampak signifikan bagi eksistensi terhadap pedadang kecil seperti warung dan kios yang dinilai hanya memiliki modal kecil.
Seperti pembangunan Tasco Djuanda yang ada di jalan Bypass kelurahan Linggajaya kecamatan Mangkubumi kota Tasikmalaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Toko modern yang sudah selesai pembangunannya tersebut, diduga tidak melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar.
Ketua LPM Muhammad Ilyas mengatakan, jika pembangunan toko modern ini tidak ada regulasi yang mengatur, maka para pedagang kecil akan mati suri.
“Mereka itu pengusaha yang niat berusaha di daerah kami, ya seharusnya sosialisasi ke warga biar tidak ada yang dirugikan,” ungkapnya kepada MNP Minggu (18/06/2023).
Ilyas menyebut, sampai sekarang pihak Tasco belum ada yang mengajak masyarakat untuk musyawarah, padahal jelas dirinya selaku LPM selalu ada di kantor kelurahan.
“Memang saya tidak mempermasalahkan. Namun kan mereka harusnya memakai etika,” imbuhnya.
Ilyas menegaskan, kalau diawal ada musyawarah, makan pihaknya bisa menitipkan warga untuk andil dalam kegiatan pembangunan Tasco. “ya walau hanya jadi tukang panggul atau bagian Gudang,” cetusnya.
Seharusnya, izin warga menjadi salah satu dasar untuk diterbitkannya pembangunan Tasco Djuanda yang berada dilingkungan Linggajaya.
“Kami sudah melakukan klarifikasi ke pihak RW tetapi pihak Tasco Djuanda hanya memberikan pemberitahuan akan ada pembukaan dan mereka akan mengundangnya,” kata Ilyas menirukan bahasa dari RT RW.
Untuk pemberitaan seimbang, MNP mencoba meminta klarifikasi dengan mendatangi toko modern (Tasco) Djuanda jalan Bepas Kelurahan Linggajaya Mangkubumi, namun sangat disayangkan Toko tersebut dalam keadaan terkunci. (SN)