Tasikmalaya, MNP – Suasana asri dengan pohon pinus yang menjulang tinggi menjadi daya tarik tersendiri bagi Bukit Nangreu Galunggung Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.
Tentu saja, suasana sejuk alam terbuka dengan pemandangan alami ini membuat betah para pengunjung yang datang berlibur bersama keluarga, sambil bercamping atau ber’hamocking mengisi weekend.
Meski dihari ketujuh tahun baru 2024, kawasan wisata ini tetap ramai dikunjungi pengunjung dari dalam kota maupun luar daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Muhammad Wildan Hidayat perwakilan dari Pengelola Koperasi Wisata Warga (KOPARGA) sekaligus pengelola Bukit Nangreu Galunggung mengatakan, lokasi ini tadinya untuk rest area, namun dimultifungsikan dengan bumi perkemahan.
“Alhamdulillah dari pengunjung responnya baik, paling jauh ada yang dari Negara Singapura, kebetulan beliau salah satu atlit sepeda downhill, kebetulan di samping bukit Nangreu ada trek untuk sepeda downhill,” ucap Wildan sapaan akrabnya, Minggu (07/01/2024).
Menurutnya, ketertarikan pada tekstur tanah yang ada di Galunggung, ditambah hujan menjadikan tekstur tanah basah dan menjadi satu daya tarik buat atlit atlit sepeda downhill.
“Sedikitnya, dalam satu tahun bisa kedatangan atlit downhill dua sampai tiga kali sering datang ke Bukit Nangreu Galunggung,” ungkapnya.
Wildan menyebut, demi kenyamanan pengunjung, rencana kedepannya insya alloh mau membangun atau nambah lagi fasilitas toilet, karena ketika moment moment tertentu kurang mencukupi sehingga pengunjung harus ngantri.
“Itu menjadi pekerjaan rumah kami, selain toilet, fasilitas ibadah juga mau diperlebar, terus kavlingan penerangan, termasuk parkiran insya alloh di maksimalkan,” jelasnya.

Lanjut Wildan, untuk tarif sewa tenda diluar, kalau dipakai untuk keperluan camping yang kapasitas 4 sampai 5 orang dibandrol Rp125 ribu. Sementara, untuk kapasitas 6 sampai 8 orang sebesar Rp 200 ribu per 24 jam.
“Tapi fleksibel, mau kurang dari 24 jam atau lebih satu atau dua jam tidak kena cash lagi. Senyamannya konsumen saja. Tarif sekian itu tenda sudah kita pasang full matras, colokan listrik disediakan, ke toiletnya sudah free. Pokoknya tempat yang cocok untuk camping keluarga,” ungkap Wildan.
Dia bersyukur, respon wisata Bukit Nangreu Galunggung cukup baik dari pengunjung keluarga yang membawa anak kecil dan lansia, karena tempat ini lokasinya ramah anak.
Adapun kata Wildan, tarif siang hari relatif murah, untuk ukuran kecil Rp 50 ribu, kalau yang besar Rp 80 ribu. Itu waktunya dari pagi sampai sore. Biasanya pengunjung barbeqeu’an, atau sekedar beristirahat sambil menikmati suasana alam bukit Nangreu Galunggung.
“Harapannya pengunjung lebih ramai, juga dari segi manajemen permodalan finansial semoga lebih diperhatikan oleh Pemerintah Desa atau Kementrian Pariwisata,” harap Wildan.
Febby salah satu pengunjung wisata alam asal Baregbeg Kabupaten Ciamis yang saat itu sedang beristirahat bersama anak dan suaminya di kantin bukit Nangreu mengatakan lokasinya bagus cocok untuk yang suka berkemah.
“Dari masa SMA sampai sekarang masih sering berkunjung ke tempat ini (Bukit Nangreu Galunggung, red), banyak perubahan dan peningkatan signifikan,” ungkap Febby.
Senada, Tatang Safa’at pengunjung asal Mangkubumi Kota Tasikmalaya ketika bersantai di depan tenda mengakui, jika Bukit Nangreu Galunggung tempatnya strategis.
“Bagus dan sangat cocok untuk keluarga sambil makan makan (botram) dan camping ceria di ketinggian yang sangat terjangkau oleh kendaraan,” pungkas Tatang.
![]()
Penulis : Hendrik
Editor : Redi Setiawan






